"Kami akan mengevakuasi semua orang yang ingin meninggalkan Mariupol," kata Macron usai pertemuan Uni Eropa di Brussels, Belgia.
"Saya akan menggelar diskusi baru dengan Presiden (Rusia) Vladimir Putin dalam 48 hingga 72 jam ke depan untuk membicarakan detail-detailnya," sambung dia, dikutip dari India Today, Sabtu, 26 Maret 2022.
Macron berharap dapat "melibatkan sebanyak mungkin pemangku kepentingan" dalam operasi kemanusiaan di Mariupol. Ia juga mengaku ingin agar proses evakuasi di Mariupol dalam dimulai "dalam beberapa hari ke depan."
Jumat kemarin, Prancis telah berbicara dengan Wali Kota Mariupol mengenai "kondisi dramatis" sekitar 150 ribu warga yang masih terjebak di kota tersebut.
Otoritas Mariupol mencatat kematian akibat serangan pasukan Rusia telah melampaui 2 ribu. Dalam serangan terhadap sebuah teater pekan lalu, otoritas Mariupol mencatat ada sekitar 300 korban jiwa.
Rusia telah menjadikan Mariupol sebagian fokus utama invasi yang dilancarkan ke Ukraina pada 24 Febrari. Mariupol dinilai penting dalam menghubungkan kota tersebut dengan Krimea yang telah dianeksasi dari Ukraina di tahun 2014.
Serangan mematikan Rusia terhadap Mariupol dibandingkan dengan pengeboman Moskow yang menghancurkan Grozny, ibu kota Chechnya, dan juga kota Aleppo di Suriah.
Baca: Ukraina Tolak Serahkan Kota Mariupol ke Rusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News