Pentagon mengatakan langkah itu malah jadi pertanyaan bagi komitmen Tiongkok apda 2002 untuk menghindari kegiatan provokatif di perairan kaya sumber daya alam tersebut.
"Tindakan Tiongkok, termasuk uji coba rudal semakin mengguncang situasi di Laut China Selatan," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 28 Agustus 2020.
"Latihan semacam itu juga melanggar komitmen Tiongkok di bawah Deklarasi 2002 tentang Declaration of Conduct (DoC) di Laut China Selatan untuk menghindari kegiatan yang akan memperumit atau meningkatkan perselisihan dan mempengaruhi perdamaian dan stabilitas," imbuh mereka.
Tiongkok menembakkan rudal ke arah Laut China Selatan. Salah satu rudalnya disebut sebagai 'pembunuh kapal induk'.
Aksi Tiongkok ini sebagai peringatan untuk Amerika Serikat agar tidak berada di Laut China Selatan yang sebagian besar wilayahnya diklaim Beijing.
Rudal tersebut dilaporkan ditembakkan ke arah daerah antara provinsi Hainan dan Kepulauan Paracel yang disengketakan.
Surat kabar Hong Kong mengutip sumber anonim mengatakan pesawat mata-mata U-2 AS dilaporkan telah memasuki zona larangan terbang yang dibuat Tiongkok tanpa izin pada Selasa lalu. Penerbangan dilakukan selama latihan militer yang dilakukan Tiongkok di Laut Bohai yang menjadi alasan rudal ditembakkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News