Hal tersebut terungkap dalam dibukanya catatan pengadilan terkait penggeledahan rumah Donald Trump pada Jumat, 2 September. Pembukaan dokumen oleh Hakim Aileen Cannon di West Palm Beach dilakukan satu hari usai dirinya mendengar argumen pengacara Trump dan dua jaksa Departemen Hukum AS.
Dikutip dari India Today, Sabtu, 3 September 2022, Cannon menangguhkan putusan mengenai apakah seorang pakar khusus diperlukan terkait penggeledahan Donald Trump. Namun ia sepakat untuk membuka dua catatan yang sebelumnya dibukukan oleh Departemen Hukum AS.
Mantan jaksa agung AS William Barr, yang ditunjuk Donald Trump menduduki jabatan itu di masa lalu, mempertanyakan penting atau tidaknya menunjuk seorang pakar khusus dalam kasus penggeledahan rumah Donald Trump.
"Saya rasa pada fase ini, karena mereka (FBI) sudah melihat begitu banyak dokumen, saya rasa hanya buang-buang waktu untuk menghadirkan seorang pakar khusus," sebut Barr dalam wawancara dengan Fox News.
Barr, yang meninggalkan jabatannya pada akhir Desember 2020, menentang Donald Trump dengan tidak mendukung klaim palsunya mengenai kecurangan dalam pemilihan umum tahun itu.
Masih dalam wawancara, Barr menambahkan dirinya tidak melihat ada "alasan sah" bagi Donald Trump untuk menyimpan sejumlah dokumen rahasia di rumahnya di Mar-a-Lago, Florida.
Dari sekitar 11.000 dokumen dan foto pemerintah di rumah Donald Trump, 18 di antaranya dilabeli "super rahasia," 54 dilabeli "rahasia," dan 31 "konfidensial."
Baca: Cegah Penyelidikan FBI, Dokumen Rahasia Disembunyikan di Rumah Trump
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News