Dengan 99,6 persen suara yang sudah dihitung, Lula meraih 48,3 persen suara, sedangkan Bolsonaro 43,3 persen. Dilansir dari The Week, sembilan kandidat lain hanya meraih sedikit suara yang tidak signifikan.
Jair Bolsonaro adalah seorang politikus populis sayap kanan, sementara Lula dari sayap kiri. Sejak masa kampanye, sejumlah survei menempatkan Lula di posisi teratas mengalahkan Bolsonaro.
Sebelum pemilu, Bolsonaro sempat mempertanyakan legitimasi pemilu kali ini, termasuk seputar tingkat akurasi mesin pemungutan suara. Sebelumnya, ia sempat mengatakan jika dirinya tidak menang di putaran pertama, maka pasti ada sesuatu yang "abnormal."
Lula pernah menjadi presiden Brasil dari 2003 hingga 2010. Ia dinyatakan bersalah atas kasus korupsi dan pencucian uang, dan sudah menjalani 19 bulan masa tahanan.
Mahkamah Agung Brasil menganulir dakwaan untuk Lula, dengan mengatakan bahwa hakim dalam kasus sang mantan presiden bersikap bias dan berkolusi dengan tim kejaksaan.
Sementara itu di Amerika Serikat (AS), mantan presiden Donald Trump sempat menyerukan warga Brasil untuk beramai-ramai memilih Bolsonaro. Trump dikenal sebagai salah satu politikus yang menjalin kedekatan dengan Bolsonaro.
"Kepada masyarakat Brasil, Anda semua memiliki kesempatan luar biasa untuk memilih kembali seorang pemimpin fantastis, seorang pria fantastis, salah satu presiden terhebat dari negara mana pun di dunia ini. Presiden Bolsonaro," ucap Trump.
Bolsonaro mengucapkan terima kasih kepada Trump dan berkata, "hari ini kita dihormati di seluruh dunia" berkat dukungan masyarakat Brasil dan "tekad kita untuk berjuang demi kepentingan negara."
Baca: Trump Serukan Warga Brasil untuk Pilih Bolsonaro, Bantu Teman Nih Bos?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id