Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP)

Kepada Erdogan, Putin Sebutkan Tuntutan Rusia untuk Ukraina

Medcom • 19 Maret 2022 08:23
Ankara: Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis, 17 Maret. Dalam pembicaraan itu, Putin secara detil menyampaikan beberapa hal yang menjadi tuntutannya untuk dapat berdamai dengan Ukraina.
 
Setengah jam setelah panggilan usai, reporter BBC mewawancarai penasihat utama dan juru bicara Erdogan, yakni Ibrahim Kalin. Kalin merupakan satu di antara sejumlah kecil pejabat yang turut mendengar pembicaraan via telepon tersebut.
 
Dikutip dari BBC, Jumat, 18 Maret 2022, tuntutan Rusia terbagi dalam dua kategori, di mana kategori pertama cenderung mudah dipenuhi Ukraina, sementara kategori kedua sebaliknya.

Permintaan utama di antaranya adalah kesepakatan bahwa Ukraina harus netral dan tidak diperbolehkan mengajukan keanggotaan dengan NATO. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyerah mengenai hal ini.
 
Beberapa tuntutan lain dalam kategori pertama tampaknya merupakan upaya penyelamatan harga diri untuk pihak Rusia. Ukraina diharuskan melangsungkan proses pelucutan senjata untuk memastikan ketiadaan ancaman bagi Rusia.  Ukraina dituntut memberikan jaminan untuk melindungi bahasa Rusia dan melakukan "de-Nazifikasi."
 
Ini sangat menyinggung bagi Zelensky, yang merupakan seorang Yahudi dan beberapa kerabatnya tewas dalam tragedi Holocaust. Namun, Turki yakin akan cukup mudah bagi Zelensky untuk menerimanya. Mungkin Ukraina cukup menyatakan kecaman terhadap semua bentuk neo-Nazisme dan berjanji untuk menindaknya.
 
Baca:  Rusia: AS Negara yang Paling Banyak Mengebom Pihak Lain
 
Kategori kedua adalah letak kerumitan tuntutan Rusia. Putin mengatakan akan membutuhkan negosiasi tatap muka dengan Zelensky sebelum mencapai kesepakatan dalam poin-poin yang ada di dalamnya. Zelensky sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk bertemu presiden Rusia dan melakukan negosiasi.
 
Mengenai tuntutan dalam kategori kedua, Kalin tidak begitu spesifik memberikan penjelasan. Ia menyampaikan bahwa itu terkait dengan status Donbas, yang berada di timur Ukraina, dan telah menekankan memihak ke Rusia. Status Krimea juga termasuk di dalamnya.
 
Walau tak dirinci lebih jauh, diasumsikan bahwa Rusia akan menuntut agar pemerintah Ukraina menyerahkan wilayah di Ukraina timur tersebut. Itu akan sangat kontroversial.
 
Mengenai Krimea, Rusia diperkirakan hendak menuntut Ukraina menerima bahwa wilayah itu menjadi milik Rusia. Diketahui Krimea telah dicaplok Rusia secara ilegal sejak 2014.Putin.
 
Ukraina mengalami rentetan penderitaan dalam beberapa minggu terakhir. Proses pembangunan ulang kota-kota di Ukraina dipastikan akan memerlukan waktu yang panjang. Begitu juga menyediakan kembali tempat tinggal bagi jutaan pengungsi yang telah meninggalkan rumahnya. (Kaylina Ivani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan