Identitas tentara bayaran Amerika Serikat (AS) yang ditangkap Venezuela. Foto: AFP
Identitas tentara bayaran Amerika Serikat (AS) yang ditangkap Venezuela. Foto: AFP

Venezuela Tangkap Tentara Bayaran AS yang Ingin Culik Maduro

Arpan Rahman • 07 Mei 2020 12:02
Caracas: Seorang tentara bayaran Amerika Serikat (AS) ditangkap setelah upayanya gagal untuk menggulingkan Presiden Venezuela, Nicolás Maduro.
 
Ia mengklaim sedang dalam misi untuk merebut kendali bandara utama Venezuela untuk menculik pemimpinnya. Tentara itu, Luke Denman, diduga bertindak di bawah komando Donald Trump.
 
Denman, salah satu dari dua warga AS, ditangkap oleh pasukan keamanan Venezuela pekan ini, setelah aksi yang tampaknya merupakan upaya berbahaya hendak menggulingkan Maduro. Ia menyelinap ke negara Amerika Selatan itu dengan armada kapal nelayan rongsok.

Dalam sebuah pengakuan video yang sudah diedit, disiarkan pada Rabu oleh penyiar negara bagian VTV, Denman mengatakan dia terbang ke Kolombia pada pertengahan Januari. Di mana ia ditugaskan melatih para militan Venezuela di dekat Riohacha, sebuah kota 88,5 km barat dari perbatasan Venezuela.
 
Dari sana, Denman, yang mengaku belum pernah menginjakkan kaki di Kolombia atau Venezuela, mengklaim kelompok itu berencana melakukan perjalanan ke Caracas. Operasi itu untuk "mengamankan" kota dan bandara internasional Simón Bolívar terdekat, sebelum menjatuhkan Maduro.
 
Denman mengatakan misinya mengamankan bandara, mendirikan perimeter, berkomunikasi dengan menara, dan kemudian "membawa pesawat" termasuk "satu untuk ditumpangi Maduro dan membawanya kembali ke Amerika Serikat".
 
"Saya pikir saya membantu rakyat Venezuela mengambil kembali kendali atas negara mereka," tambah Denman, dilansir dari Guardian, Kamis 7 Mei 2020.
 
Denman mengaku bekerja untuk Silvercorp, sebuah perusahaan keamanan swasta berbasis di Florida yang dikelola oleh mantan tentara pasukan khusus AS. Pada Minggu, katanya, tim 60 orangnya telah meluncurkan "serangan amfibi berani" yang dirancang buat menggulingkan Maduro dan "membebaskan Venezuela”.
 
Denman, dari Austin, Texas, ditahan bersama warga Amerika lainnya, bernama Airan Berry yang berusia 41 tahun, dan 11 orang lain. Delapan sisanya yang diduga 'teroris bayaran' terbunuh.
 
Berbicara pada Rabu, Maduro melukiskan invasi gagal itu sebagai versi abad ke-21 dari invasi gagal AS ke Kuba di Teluk Babi dan mengklaim para penyusup telah bekerja untuk Trump.
 
"Donald Trump berada di balik semua ini," kata pemimpin Venezuela, mengacungkan kontrak yang diduga menunjukkan bahwa misi tersebut sudah ditugaskan oleh seterunya, pemimpin oposisi, Juan Guaido.
 
“Ini kontraknya. Berikut tanda tangannya, kontrak untuk invasi Venezuela. Pelanggaran serius," kata Maduro, sambil mengangkat artikel Washington Post yang juga menyebut operasi itu" kegagalan gaya Teluk Babi".
 
Guaido membantah terlibat dalam serbuan. Maduro mengklaim, sistem peradilan Venezuela akan memutuskan apakah Guaido akan ditangkap atau tidak.
 
Di Washington, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan AS akan ‘menggunakan segala cara’ untuk membebaskan dua orang Amerika yang ditangkap, dan menepis keterlibatan pemerintah AS dalam serangan aneh tersebut.
 
"Jika kita terlibat, itu akan berbeda," kata Pompeo kepada wartawan, sesaat sebelum pengakuan Denman ditayangkan di televisi pemerintah Venezuela.  
 
Maduro memerintah Venezuela sejak 2013, di mana saat itu lebih dari 4,5 juta orang meninggalkan negaranya untuk menghindari kekurangan makanan, kekerasan, dan kekacauan politik. Dia dituduh melakukan ‘pelanggaran berat’ hak asasi manusia selama penumpasan terhadap lawan politiknya. Pada Maret dia didakwa di AS atas tuduhan perdagangan narkoba dan pencucian uang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan