Joe Biden  pilih Dr Rachel Levine sebagai Wakil Menteri Kesehatan. Foto: AFP
Joe Biden pilih Dr Rachel Levine sebagai Wakil Menteri Kesehatan. Foto: AFP

Rachel Levine, Wamenkes Transgender Pertama dalam Sejarah AS

Fajar Nugraha • 25 Maret 2021 14:00
Washington: Pencalonan Dr Rachel Levine sebagai Wakil Menteri Kesehatan Amerika Serikat (AS) berhasil diterima oleh Senat. Uniknya, Dr Levine adalah transgender pertama dalam sejarah yang memegang posisi itu.
 
Levine lolos dari pemeriksaan konfirmasi yang menantang, setelah menghadapi pertanyaan tentang penanganan pandemi dan perawatan kesehatan transgender.
 
Para aktivis hak transgender merayakan konfirmasi dari Dr Levine. Dia dikenal sebagai  seorang dokter dan profesor pediatri yang sebelumnya menjabat sebagai pejabat kesehatan dan dokter umum Pennsylvania.

Dia mendapatkan profil nasional yang memelopori tanggapan negara bagian terhadap pandemi virus korona. Ini mendorong Presiden AS Joe Biden untuk menunjuknya sebagai wakil menteri kesehatan AS.
 
Peran tersebut menempatkan Dr Levine di jantung tanggapan covid-19 di bawah Xavier Becerra, yang kini menjabat Menteri Kesehatan dan Layanan Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat.
 
Senat menyetujui konfirmasinya pada Rabu malam, dengan dua senator dari Partai Republik -,Susan Collins dan Lisa Murkowski,- berpihak pada Partai Demokrat. Dukungan itu untuk membawanya melewati batas dengan pemungutan suara 52-48.
 
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah AS seorang transgender mencari atau dikonfirmasi untuk mengambil peran dalam pemerintahan federal dan masuk dalam kabinet.
 
Pencalonan Dr Levine lolos dari pemeriksaan konfirmasi yang menantang, menghadapi pertanyaan tentang penanganannya terhadap pandemi serta kritik dari senator Partai Republik Rand Paul tentang perawatan medis untuk kaum muda transgender.
 
Dia juga menjadi sasaran upaya misinformasi online menjelang pemungutan suara Senat, yang menyebabkan beberapa juru kampanye mencela ‘kampanye kotor transfobia’ terhadapnya.
 
Alphonso David dari Human Rights Campaign, organisasi hak-hak LGBT terbesar di AS, berkata: “Ini adalah hari bersejarah dan menginspirasi bagi komunitas LGBTQ, khususnya para transgender, yang akhirnya dapat melihat diri mereka tercermin di tingkat tertinggi pemerintahan kita”.
 
“Dengan konfirmasi dari Dr Rachel Levine, kami selangkah lebih dekat ke pemerintah yang mencerminkan keindahan keragaman rakyatnya,” ujar David, sepert dikutip The New York Times, Kamis 25 Maret 2021.
 
“Sangat penting bahwa setiap orang memiliki kursi di meja dan pemerintahan Biden-Harris telah melakukan upaya yang berdedikasi dan bertepuk tangan untuk memastikan hasil itu,” ucapnya.
 
"Sebagai ahli kesehatan masyarakat yang sangat berpengalaman, Dr. Rachel Levine secara unik memenuhi syarat untuk membantu menavigasi negara melalui pandemi Covid-19."
 
Raffi Freedman-Gurspan, seorang wanita transgender yang bekerja sebagai staf Gedung Putih di bawah pemerintahan Barack Obama mengatakan, kepada Washington Blade: “Transphobia dan kebijakan serta undang-undang antitransgender yang tidak berdasar masih berlimpah dan harus diberantas.
 
Joe Biden adalah pendukung kuat hak-hak transgender, berjanji kepada ibu dari seorang anak transgender di jalur kampanye bahwa dia akan "mengubah hukum" untuk melindungi hak-hak mereka.
 
Pada hari-hari pertamanya menjabat, ia mengeluarkan perintah eksekutif yang luas yang berusaha melarang diskriminasi terhadap orang LGBT, sementara juga mengarahkan sekolah untuk mengadopsi kebijakan trans-inklusif yang berlawanan dengan sikap pemerintahan Trump.
 
Namun, langkah tersebut telah menyebabkan penolakan yang kuat dari kaum konservatif, dengan lebih dari selusin badan legislatif yang dikendalikan Republik mengajukan undang-undang yang mewajibkan sekolah untuk memperlakukan siswa sesuai dengan ‘jenis kelamin biologis’ untuk kegiatan olahraga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan