Sopir taksi, David Perry, berhasil melarikan diri sebelumnya mobilnya terbakar. Ia mengalami luka-luka, namun sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Empat orang yang ditahan di bawah Undang-Undang Terorisme di Liverpool sudah dibebaskan polisi tanpa dakwaan apapun. Sementara itu, level ancaman teror di Inggris telah dinaikkan menjadi "parah" usai ledakan di Liverpool.
Polisi meyakini Al Swealmeen tinggal di sebuah rumah di Jalan Sutcliffe di Kensington, Liverpool. Polisi telah menggerebek rumah tersebut, dan juga satu tempat tinggal lainnya di Rutland Avenue dekat Sefton Park.
"Fokus kami adalah di alamat Rutland Aveneu di mana kami terus menemukan sejumlah objek signifikan," kata Detetif Andrew Meeks dari Unit Anti-Terorisme Kepolisian Utara Inggris, dikutip dari BBC, Selasa, 16 November 2021.
"Segala informasi yang dimiliki masyarakat mengenai Al Swealmeen, tak peduli seberapa kecilnya, dapat sangat membantu kami," sambung dia.
Dalam pernyataan lanjutan, polisi mengaku telah membuat "kemajuan signifikan" sejak hari Minggu kemarin, dan juga sudah lebih "memahami komponen-komponen" dari alat peledak yang dimiliki pelaku.
Menurut keterangan koresponden BBC Ed Thomas, Al Swealmeen adalah seorang pengungsi asal Suriah. Ia dikenal sebagai Enzo setelah tinggal di Inggris dan berteman dengan Malcolm serta Elizabeth Hitchcott.
Hitchcott mengatakan ia dan suaminya "sangat sedih" dan juga "sangat terkejut" atas kematian Al Swealmeen. "Kami menyukai dia. Dia adalah pria yang baik," ucapnya.
Ledakan di Liverpool telah diklasifikasikan sebagai aksi teror. Menteri Dalam Negeri Priti Patel mengatakan ancaman teror di Inggris telah dinaikkan dari "substansial" menjadi "parah," yang artinya sebuah serangan "kemungkinan besar" dapat terjadi lagi. Ledakan di Liverpool merupakan kali kedua dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Baca: Polisi Inggris Tetapkan Ledakan Mobil Liverpool sebagai Tindakan Teroris
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News