Korban gempa berkerumun di dekat sebuah truk pengangkut bantuan darurat di Les Cayes, Haiti, 20 Agustus 2021. (Reginald LOUISSAINT JR / AFP)
Korban gempa berkerumun di dekat sebuah truk pengangkut bantuan darurat di Les Cayes, Haiti, 20 Agustus 2021. (Reginald LOUISSAINT JR / AFP)

Korban Gempa Haiti Curi Bahan Pokok di Pusat-Pusat Bantuan

Willy Haryono • 21 Agustus 2021 11:06
Port-au-Prince: Warga Haiti yang kelaparan dan kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi magnitudo 7,2 pekan kemarin menyerbu pusat-pusat bantuan dan mencuri sejumlah bahan pokok pada Jumat, 20 Agustus. Beberapa dari mereka juga mencuri bahan pokok dari sejumlah truk pengangkut kebutuhan logistik.
 
Penyerbuan ke pusat-pusat bantuan mengilustrasikan rasa frustrasi para korban gempa Haiti yang tak kunjung menerima bantuan darurat. Gempa yang terjadi pada 14 Agustus itu telah menewaskan hampir 2.200 orang, melukai lebih dari 12 ribu, dan merusak atau menghancurkan 100 ribu lebih rumah warga.
 
Baca:  Terus Bertambah, Korban Tewas Gempa Haiti Jadi 2.189 Jiwa

Dilansir dari laman The New Daily, Sabtu, 21 Agustus 2021, rasa frustrasi korban gempa terkait laju penyaluran bantuan meningkat dalam beberapa hari terakhir. Ini tergambar dari semakin bertambahnya jumlah orang yang berkerumun dan menyerbu pusat-pusat bantuan. Jumat kemarin merupakan kali pertamanya pencurian bahan pokok dilakukan korban gempa Haiti.
 
Semakin mempersulit situasi, otoritas Haiti menutup akses jembatan penghubung kota Les Hayes dan Jeremie. Ini artinya, penyaluran bantuan harus dilakukan dengan kapal atau pesawat.
 
Gempa dahsyat di Haiti pekan kemarin merusak banyak sumber makanan dan pendapatan bagi warga yang sudah menderita karena beragam hal, mulai dari pandemi Covid-19 hingga pembunuhan presiden mereka, Jovenel Moise.
 
Sebagian besar kerusakan akibat gempa terbaru di Haiti terjadi di wilayah yang sudah miskin sejak awal.
 
Tekanan untuk pendistribusian yang lebih baik meningkat pekan ini di tengah penemuan lebih banyak jasad korban. Sejumlah relawan internasional mengatakan beberapa rumah sakit di area terdampak gempa sudah tidak dapat menangani pasien tambahan karena terbatasnya ruangan dan minimnya pasokan medis.
 
Perdana Menteri Ariel Henry meminta komunitas internasional grup-grup relawan untuk menyalurkan semua bantuan melalui Agensi Perlindungan Sipil Haiti.
 
"Agensi akan menentukan kebutuhan bantuan untuk tiap kota, tiap desa, dan daerah-daerah terpencil," tutur PM Henry.
 
Sebelumnya, Henry menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan mengulang kesalahan yang sama terkait "mismanajemen dan koordinasi bantuan." Ia merujuk pada kekacauan setelah terjadinya gempa dahsyat di Haiti pada 2010. Kala itu, pemerintahan Haiti dituduh tidak menyalurkan semua uang bantuan kepada warga yang membutuhkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan