Dialog FACT bertujuan untuk menyatukan negara-negara dalam mencari solusi untuk memperkuat pembangunan ekonomi, ketahanan pangan dan meningkatkan mata pencaharian. Serta pada saat yang sama dapat menghindari emisi yang menyebabkan perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Alue Dohong mengungkapkan, Indonesia adalah sebuah negara adidaya dengan modal alamnya, pusat dari keanekaragaman hayati, dan sebagai negara produsen. Indonesia adalah bagian penting dari pasar komoditas global, ini adalah sektor yang mempekerjakan jutaan orang.
Menurut Alue, melalui semangat kerjasama, Indonesia telah menunjukkan bahwa sangat memungkinkan untuk mendukung produksi komoditas dan pembangunan ekonomi secara berkelanjutan, sekaligus mengurangi laju deforestasi.
"Berbagai kebijakan telah dilakukan, termasuk moratorium perizinan baru, dan membangun sistem memverifikasi legalitas dan produksi kayu secara berkelanjutan, dan telah diwujudkan pencapaiannya," tutur Alue, dikutip dari pernyataan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia, Senin, 13 September 2021.
"Sangat penting membangun kemitraan sejati dengan para pemangku kepentingan global, seperti melalui FACT Global communications. Semakin kita mendekati penyelengaraan COP26, penting bagi kita untuk terus membangun momentum dan bertindak secara bersama-sama," tambahnya.
Sementara itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengatakan, perlu ada rencana aksi yang dijalankan dari pernyataan bersama tersebut.
Baca juga: Dubes Inggris Ucapkan Belasungkawa atas Kebakaran di Lapas Tangerang
"Itulah mengapa FACT Dialogue selanjutnya sangat penting. Kami dan mitra-mitra kami akan merujuk pada prinsip-prinsip yang telah disetujui – dan berdasarkan hasil pekerjaan kelompok kerja tematis – untuk mulai merinci apa yang dapat kita setujui pada COP26 di Glasgow," seru Dubes Jenkins.
"Indonesia menjadi Ketua Bersama Dialog ini dan merupakan sebuah langkah yang mengesankan. Pemerintahan Presiden Joko Widodo telah berhasil menurunkan tingkat deforestasi, menghutankan lahan kembali seluas 835,000 hektar dan berencana untuk menghijaukan kembali area mangrove seluas 630,000 hektar. dan pada tahun ini telah dilakukan pada areal seluas 80,000 hektar," tambahnya.
Ia menuturkan, sebagai salah satu negara produsen komoditas terbesar dunia, upaya ini mendukung perdagangan yang penting ke depannya.
"Kesuksesan dan kepemimpinan Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara lainnya," sambung Jenkins.
FACT Dialogue adalah sebuah dialog yang inovatif dan kolaboratif antara negara produsen dan negara konsumen, untuk mendorong terwujudnya pengembangan rantai pasokan yang berkelanjutan dan mampu mengurangi angka deforestasi.
FACT adalah dialog yang dinamis inklusif, yang diketuai bersama oleh Indonesia dan Inggris, sebagai konsultasi secara luas yang melibatkan beberapa unsur baik dari pemerintah, pelaku usaha, masyarakat sipil, masyarakat adat maupun masyarakat lokal serta para generasi muda.
Acara FACT Global communications kedua ini, merupakan komponen penting dari dialog. Hal ini bertujuan untuk membangun momentum menjelang penyelenggaraan COP26, sebuah konferensi perubahan iklim di Glasgow, yang sangat mempengaruhi kebijakan negara-negara di dunia.
Melalui acara dialog ini diharapkan dapat terus terbangun semangat kemitraan dan kerja sama antar negara-negara secara erat dan berkelanjutan, sehingga dapat meluncurkan sebuah peta jalan dan langkah-langkah yang dapat diimplementasikan dan disetujui pada COP26.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News