Dengan pengumuman tersebut, sebagian besar populasi di AS memenuhi syarat untuk mendapatkan dosis ketiga, yang diberikan enam bulan setelah suntikan kedua.
"Tindakan hari ini menunjukkan sains dan data yang tersedia saat ini terus memandu pengambilan keputusan Badan Obat dan Makanan (FDA) untuk vaksin covid-19 selama pandemi ini," ujar pelaksana tugas Kepala FDA, Janet Woodcock, dilansir dari AFP, Kamis, 23 September 2021.
Keputusan itu diambil setelah panel ahli independen yang diadakan oleh badan pengatur memberikan suara untuk merekomendasikan langkah itu pekan lalu.
Panel menolak rencana awal Gedung Putih untuk sepenuhnya menyetujui booster ke semua orang berusia 16 tahun ke atas. Menurut para ahli, keseimbangan manfaat-risiko berbeda untuk orang yang lebih muda.
Dosis penguat covid-19 saat ini sedang diperdebatkan oleh badan ahli terpisah yang diadakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Mereka merekomendasikan spesifikasi lebih lanjut mengenai penerima booster.
Jika obesitas dianggap menempatkan seseorang 'berisiko tinggi terhadap covid-19 parah', maka akan lebih dari 42 persen populasi AS di atas 20 tahun harus mendapatkan vaksin tambahan.
CDC juga harus menentukan tempat kerja dan pengaturan lain yang memiliki potensi penularan covid-19. Namun, FDA mengindikasikan petugas perawatan kesehatan, guru dan staf penitipan anak, pekerja grosir serta mereka yang berada di penampungan tunawisma atau penjara menjadi orang dengan pekerjaan berisiko terpapar covid-19 yang mendapatkan booster.
Saat ini, tinggal dua produsen vaksin lainnya yang menunggu persetujuan booster dari FDA. Mereka adalah Moderna dan Johnson&Johnson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News