Ilustrasi Covid-19. (Medcom.id)
Ilustrasi Covid-19. (Medcom.id)

Varian Omicron Timbulkan Kekhawatiran Baru bagi Perekonomian Global

Medcom • 30 November 2021 15:49
Jakarta: Saat perlahan mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19, perekonomian global kembali mendapat pukulan telak dari kemunculan varian Omicron. Bagaimana tidak, varian baru Covid-19 itu membuat banyak negara dunia memberlakukan larangan perjalanan, terutama terhadap negara-negara di benua Afrika.
 
Kurang dari sepekan lalu dikonfirmasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). varian Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dengan cepat menyebar secara luas dari benua Afrika ke Pasifik, dan dari Eropa ke Kanada. Penyebarannya begitu cepat, membuat negara-negara dunia terpaksa menutup perbatasan mereka.
 
Dilansir dari AFP, Selasa, 30 November 2021, tingkat keparahan terhadap perekonomian global akan sangat bergantung pada seberapa berbahayanya varian Omicron. Selain itu, seberapa baik vaksin-vaksin yang ada saat ini dalam memberikan perlindungan.

Dalam skenario paling optimistis pun, para ekonom dunia mulai merevisi estimasi mereka mengenai kondisi perekonomian global di tahun 2022.
 
Dana Moneter Internasional (IMF), yang mengestimasi pertumbuhan ekonomi global sebesar 4,9 persen untuk tahun depan, berulang kali menegaskan dalam beberapa bulan terakhir bahwa Covid-19 dan variannya masih tetap menjadi ancaman utama.
 
Kepala Ekonom Oxford Economics, Gregory Daco, menilai dampak terhadap perekonomian bisa saja berada di level "menengah" jika Omicron hanya menyebabkan "gejala-gejala yang relatif ringan" dan vaksin-vaksin yang tersedia saat ini juga berfungsi efektif.
 
Namun dalam skenario terburuk, di mana Omicron terbukti sangat berbahaya dan sebagian besar negara kembali menerapkan penguncian (lockdown), maka pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 dapat menurun hingga hanya menyentuh angka 2,3 persen. Angkanya turun dari 4,5 persen yang diharapkan Oxford Economics sebelum kemunculan Omicron.
 
Baca:  Omicron Berpotensi Jadi Hambatan Utama bagi Permintaan Minyak
 
Omicron telah memicu kekhawatiran yang lebih tinggi dibanding varian lain sejak kemunculan Delta. Delta sendiri terbukti merupakan varian yang lebih menular dari varian-varian sebelumnya.
 
Namun pada Senin kemarin, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa Omicron tidak perlu direspons dengan kepanikan. Meski menutup perbatasan untuk sejumlah negara, Biden berjanji tidak akan menerapkan lockdown di AS seperti tahun lalu. (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan