Menlu Retno di Oslo Forum, Norwegia. (Dok. Kemenlu RI)
Menlu Retno di Oslo Forum, Norwegia. (Dok. Kemenlu RI)

Sulitnya Capai Perdamaian, Menlu Retno: Pihak Berkonflik Tinggalkan Pendekatan Menang-Kalah

Marcheilla Ariesta • 12 Juni 2024 07:28
Oslo: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali diundang dalam pertemuan Oslo Forum, yang tahun ini membahas meningkatnya perang dunia, termasuk di Gaza dan Ukraina. 
 
Menlu Retno mengungkapkan dalam pidatonya, tidak semua negara bisa menjadi mediator, dan meminta pihak yang berkonflik untuk meninggalkan pendekatan zero sum game.
 
“Upaya untuk mencapai perdamaian tidak mudah. Terkadang, pihak yang berkonflik tidak ingin atau belum ingin berdamai,” kata Retno di forum tersebut, Selasa, 11 Juni 2024.

“Oleh karena itu kita harus yakinkan semua pihak, terutama pihak-pihak yang berkonflik untuk meninggalkan pendekatan zero sum game,” lanjut Retno.
 
Menurutnya, sifat perang juga semakin kompleks. Pasalnya, dipengaruhi oleh politik domestik dan rivalitas geopolitik yang membuat situasi semakin rumit.
 
“Jadi di titik ini saya jelaskan kepada mereka bahwa, konflik biasanya terjadi karena ada perbedaan terhadap suatu isu. Tetapi, makin lama sifatnya menjadi semakin kompleks, karena tidak hanya perbedaan isu tentu saja, tetapi juga dipengaruhi oleh adanya politik domestik dan juga rivalitas geopolitik,” terang dia dalam pernyataan pers virtual.
 
Retno juga menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dalam pendekatan di setiap upaya untuk menyelesaikan konflik. Ia menambahkan, pentingnya penguatan sistem multilateral untuk menciptakan perdamaian. 
 
“Sistem multilateral saat ini sudah tidak mampu untuk menyelesaikan konflik secara efektif. Kita paham bahwa mediasi selalu memerlukan waktu yang panjang,” seru Retno.
 
Ia menuturkan, sembari menunggu hasil mediasi, banyak hal yang bisa dilakukan untuk Palestina. “Dua hal penting yang dapat dilakukan dunia internasional, yaitu memperlancar bantuan kemanusian, dan mempersiapkan Palestina dalam bernegara, antara lain melalui pengakuan dan keanggotaan penuh di PBB,” terangnya.
 
Dalam konteks inilah, kata Retno, penghargaan kepada Norwegia karema telah memutuskan untuk mengakui Palestina pada 28 Mei lalu diberikan. 
 
“Dan pada saat saya bicara mengenai pengakuan terhadap Palestina ini, hadirin yang hadir semua bertepuk tangan,” lanjutnya.
 
Indonesia kembali diundang dalam forum ini karena didasari pertimbangan peran aktif yang terus dimainkan Indonesia, baik untuk isu Myanmar, Afghanistan, maupun Palestina.
 
Undangan untuk berpartisipasi dalam sesi pembukaan tersebut merupakan pengakuan terhadap peran Indonesia yang selalu aktif dalam memajukan perdamaian internasional.
 
Baca juga: Menlu: Tidak Semua Negara bisa Jadi Mediator
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan