Ilustrasi oleh Medcom.id.
Ilustrasi oleh Medcom.id.

Tambang Emas Ilegal di Venezuela Runtuh, 23 Orang Tewas

Marcheilla Ariesta • 22 Februari 2024 15:58
Caracas: Sedikitnya 23 orang tewas di Venezuela akibat runtuhnya sebuah tambang emas ilegal. Tambang runtuh ketika puluhan pekerja sedang bekerja pada Selasa, 20 Februari 2024. 
 
Pejabat setempat Yorgi Arciniega mengatakan kepada kantor berita AFP pada hari Rabu, 21 Februari 2024 bahwa sekitar 23 mayat telah ditemukan dari tambang emas yang bernama Bulla Loca di hutan negara bagian Bolivar.
 
Wakil Menteri Perlindungan Sipil Carlos Perez Ampueda menerbitkan video kejadian tersebut di media sosial X. Dalam video itu ia menyebut jumlah korban sangat banyak, namun tidak mengatakan jumlah korban secara spesifik. 

Video tersebut memperlihatkan dinding tanah perlahan runtuh menimpa orang-orang yang sedang bekerja di perairan dangkal sebuah tambang terbuka. Beberapa berhasil melarikan diri sementara yang lain dilalap api.
 
Edgar Colina Reyes, sekretaris keamanan warga negara bagian Bolivar, mengatakan korban luka diangkut ke sebuah rumah sakit di ibu kota daerah Ciudad Bolivar, empat jam dari La Paragua, yang terletak 750 kilometer tenggara ibu kota Caracas.
 
Di La Paragua, para kerabat tampak menunggu kabar dari para penambang di tepi pantai.
 
"Saudaraku, saudaraku, saudaraku," teriaknya saat melihat mayat dibawa dari perahu, seperti dilansir dari Al Jazeera pada Kamis, 22 Februari 2024. 
 
"Kami meminta mereka mendukung kami dengan helikopter untuk memindahkan yang terluka," kata seorang wanita yang menunggu kabar tentang saudara iparnya-ayah dari tiga anak-kepada AFP.
 
Reyes mengatakan militer, petugas pemadam kebakaran, dan organisasi lain dikerahkan ke daerah itu melalui udara untuk mengevaluasi situasi.
 
Wilayah Bolivar kaya akan emas, berlian, besi, bauksit, kuarsa, dan coltan. Selain tambang negara, ada juga industri ekstraksi ilegal yang berkembang pesat.
 
"Ini pasti akan terjadi," kata penduduk Robinson Basanta kepada AFP tentang kondisi kerja para penambang yang tidak aman dan sebagian besar hidup dalam kemiskinan ekstrem.
 
"Tambang ini telah menghasilkan banyak emas, orang-orang pergi ke sana karena kebutuhan, untuk memenuhi kebutuhan," kata Basanta.
 
Pada Desember tahun lalu di wilayah yang sama, sebuah tambang di komunitas Adat Ikabaru juga runtuh dan menewaskan sedikitnya 12 orang. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan