London: Tiga warga negara Bulgaria yang tinggal di Inggris dan ditahan pada bulan Februari lalu atas tuduhan pelanggaran spionase dengan dugaan hubungan dengan Rusia, sekarang menghadapi dakwaan kepemilikan dokumen identitas palsu, menurut kepolisian setempat.
Polisi Metropolitan London mengonfirmasi pada hari Selasa bahwa Orlin Roussev, 45 tahun, Bizer Dzhambazov, 42 tahun, dan Katrin Ivanova, 32 tahun, ditangkap setelah penampilan mereka di Pengadilan Kriminal Pusat di London pada akhir bulan lalu.
Menurut laporan dari BBC dan media Inggris lainnya, tiga orang tersebut diduga terlibat dalam operasi dinas keamanan Rusia. Mereka sekarang dihadapkan pada dakwaan memiliki dokumen palsu dari 34 lembar identifikasi yang mereka miliki.
Dokumen-dokumen tersebut meliputi paspor dan kartu identitas yang berasal dari berbagai negara, termasuk Inggris, Bulgaria, Prancis, Italia, Spanyol, Kroasia, Slovenia, Yunani, dan Republik Ceko.
Sumber dari BBC mengungkapkan bahwa tiga orang ini ditahan oleh "detektif kontra-terorisme dari Kepolisian Metropolitan, yang memiliki yurisdiksi nasional dalam kasus spionase, dan akan merespons mengenai proses hukum pada bulan September."
Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai penangkapan mereka terkait dugaan keterlibatan dinas keamanan Rusia.
Kasus spionase
Selain tiga tersangka tersebut, dua orang lainnya juga ditahan, yaitu seorang pria berusia 31 tahun dan seorang wanita berusia 29 tahun, keduanya berasal dari London. Keduanya telah dibebaskan dengan jaminan dan dijadwalkan akan menghadapi sidang pada bulan depan.
Hingga saat ini, belum ada permohonan hukum yang diajukan untuk tiga tersangka utama yang saat ini berstatus terdakwa. Tanggal sidang berikutnya untuk mereka belum ditetapkan. Dilaporkan oleh BBC bahwa ketiganya telah tinggal di Inggris selama beberapa tahun.
Kepolisian Metropolitan merupakan kepolisian terbesar di Inggris dan bertanggung jawab secara nasional untuk kasus-kasus yang berkaitan dengan spionase.
Media berita online Balkan Insight melaporkan bahwa salah satu dari tersangka tersebut memiliki riwayat transaksi bisnis dengan Rusia dan sebelumnya berperan sebagai penasihat di Kementerian Energi Bulgaria pada tahun 2008-2009 ketika dikepalai oleh seorang menteri yang pro-Kremlin.
"Sudah lama Kementerian Energi Bulgaria dianggap memiliki keterkaitan dengan pengaruh Rusia," laporan dari situs berita tersebut menambahkan bahwa campur tangan Rusia dalam politik Bulgaria telah menjadi topik yang hangat dalam waktu yang lama.
Lebih dari 100 diplomat Rusia telah diusir dari Bulgaria dalam beberapa tahun terakhir akibat tuduhan spionase, dan beberapa warga Bulgaria juga telah ditahan karena diduga bekerja sama dengan Moskow, seperti yang dilaporkan oleh Balkan Insight.
Baca juga: Warga Rusia Dibujuk CIA Bocorkan Rahasia Negara, Dubes Lyudmila: Bisa Dipenjara
Cek Berita dan Artikel yang lain di
