Tank tempur Leopard 2 merupakan tambahan dari empat tank yang dijanjikan Kanada ke Ukraina awal tahun ini. Kanada juga akan mengirimkan kendaraan lapis baja dan 5.000 butir amunisi.
Pengumuman disampaikan Trudeau pada hari Jumat, momen peringatan satu tahun pertama invasi habis-habisan Rusia ke Ukraina.
"Warga Kanada mendukung warga Ukraina. Di saat warga Ukraina membela kebebasan mereka sendiri, mereka juga membela kita semua. Slava Ukraini (Kemuliaan bagi Ukraina)," kata PM Trudeau, dikutip dari laman CBC.
Kantor PM Trudeau mengatakan dalam sebuah rilis berita bahwa personel Angkatan Bersenjata Kanada sedang melatih tentara Ukraina di Polandia mengenai cara menggunakan empat tank yang dikirim awal tahun ini.
PM Trudeau juga mengumumkan sanksi baru terhadap 129 individu dan 63 entitas Rusia. Dengan ini, daftar orang Rusia yang dikenai sanksi oleh Kanada menjadi lebih dari 2.400 individu dan entitas.
Dalam sambutannya, PM Trudeau mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin karena memerintahkan invasi ke Ukraina tahun lalu. "Putin berbahaya, dia pengecut dan dia lemah," tegas PM Trudeau.
"Pengabaiannya yang kurang ajar terhadap kehidupan manusia, retorikanya yang tidak bertanggung jawab dan kesediaannya untuk melakukan kekerasan yang mengerikan pada orang yang tidak bersalah mungkin tampak tidak memiliki batas. Tapi yang benar-benar tanpa batas adalah keberanian dan ketetapan hati dari mereka yang berjuang setiap hari untuk kebebasan mereka," sambungnya.
Jumat pagi, Pemerintah Kanada mengumumkan bantuan sebesar USD32 juta untuk Ukraina, yang mencakup dana untuk upaya pembersihan ranjau. Kongres Kanada Ukraina (UCC) menyambut baik pengumuman tersebut.
"Pengumuman hari ini sekali lagi menunjukkan bahwa Ukraina dapat mengandalkan Kanada," kata Alexandra Chyczij, presiden nasional UCC, dalam pernyataan media.
"Senjata ini akan membantu orang-orang Ukraina yang berani membebaskan wilayah mereka dari pendudukan Rusia yang brutal," ungkapnya.
Kanada telah memberikan lebih dari USD5 miliar bantuan militer, kemanusiaan, dan keuangan ke Ukraina sepanjang 2022, menurut data pemerintah federal.
Baca juga: Zelensky Ingin Bertemu Xi Jinping Terkait Rencana Perdamaian Beijing
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
