Sejak Desember 2021, Kementerian Luar Negeri AS telah menawarkan hadiah hingga USD5 juta (setara Rp76,2 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.
Menurut Kementerian Luar Negeri AS, Ovidio dan saudaranya Joaquin Guzman-Lopez sedang memimpin kerajaan obat transnasional yang mengawasi 11 laboratorium metamfetamin di negara bagian Sinaloa.
"Pabrik mereka memproduksi sekitar 3.000-5.000 pon metamfetamin per bulan," kata Kementerian Luar Negeri AS, dikutip dari Anadolu Agency, Selasa, 28 Februari 2023.
Ovidio ditangkap pada Oktober 2019, mendorong kelompok kriminal untuk merespons dengan kekerasan. Dia dibebaskan atas perintah Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador untuk memastikan keamanan warga dalam menghadapi serangan orang-orang bersenjata yang berusaha membebaskannya.
Hasil dari operasi yang gagal, yang kemudian disebut "El Culiacanazo", atau "Kamis Hitam", menyebabkan sembilan orang tewas.
Tak lama setelah penangkapan kedua Ovidio pada 5 Januari, seorang hakim distrik dari Mexico City memutuskan bahwa dia tidak boleh diserahkan kepada pemerintah AS atau negara bagian lain mana pun.
Mosi tersebut digerakkan oleh pengacara Ovidio, yang mengajukan banding terhadap ekstradisi Guzman. Perlambatan proses ekstradisi Ovidio dilaporkan dilakukan untuk memastikan hal itu dilakukan secara sah.
Baca juga: Hakim Meksiko Tangguhkan Ekstradisi Anak El Chapo ke AS
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
