Pesawat drone MQ-9 Reaper. (Ludovic MARIN / AFP)
Pesawat drone MQ-9 Reaper. (Ludovic MARIN / AFP)

Jet Rusia Jatuhkan Drone AS, Dubes Antonov: Kami Tak Ingin Ada Konfrontasi

Willy Haryono • 15 Maret 2023 07:36
Washington: Sebuah pesawat jet tempur Rusia memaksa jatuh pesawat nirawak (drone) milik Angkatan Udara Amerika Serikat di atas Laut Hitam pada Selasa, 14 Maret 2023, setelah merusak baling-baling drone MQ-9 Reaper Amerika, menurut keterangan militer AS.
 
Drone Reaper dan dua pesawat Su-27 Rusia terbang di atas perairan internasional di atas Laut Hitam pada Selasa kemarin. Salah satu jet Rusia kemudian dengan sengaja terbang ke arah depan dan membuang bahan bakar ke drone AS selama berapa kali, kata sebuah pernyataan dari Komando Eropa AS.
 
Pesawat tersebut kemudian menabrak baling-baling drone, memaksa pasukan AS untuk menjatuhkan drone MQ-9 di perairan internasional. Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder menambahkan bahwa pesawat Rusia terbang "di sekitar" drone selama 30 hingga 40 menit sebelum bertabrakan tepat setelah pukul 7 pagi Waktu Eropa Tengah.

"Pesawat MQ-9 kami sedang melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional ketika dicegat dan ditabrak pesawat Rusia, yang mengakibatkan kecelakaan dan hilangnya MQ-9 sepenuhnya," Jenderal Angkatan Udara James B. Hecker, komandan AS Angkatan Udara Eropa dan Angkatan Udara Afrika.
 
"Faktanya, tindakan Rusia yang tidak aman dan tidak profesional ini hampir menyebabkan kedua pesawat jatuh," sambungnya, dikutip dari laman CNN.
 
Insiden tersebut menandai pertama kalinya pesawat militer Rusia dan AS melakukan kontak fisik langsung sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina lebih dari setahun lalu. Insiden ini kemungkinan akan meningkatkan ketegangan antara kedua negara, dengan AS menyebut tindakan Moskow sebagai sesuatu yang "ceroboh, tidak ramah lingkungan dan tidak profesional."
 
Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan bahwa Rusia tidak menginginkan "konfrontasi" antara negaranya dan AS, setelah ia dipanggil ke Kementerian Luar Negeri menyusul jatuhnya drone.
 
"Kami memilih untuk tidak menciptakan situasi di mana kami dapat menghadapi bentrokan yang tidak diinginkan atau insiden yang tidak diinginkan antara Federasi Rusia dan Amerika Serikat," kata Antonov.
 
'Tidak aman, tidak profesional, dan sembrono'
 
Antonov, yang berada di dalam Kemenlu AS selama lebih dari setengah jam, mengatakan bahwa Asisten Menteri Luar Negeri Karen Donfried menyampaikan kekhawatiran AS tentang insiden tersebut. Antonov mengaku telah bertukar komentar tentang insiden di Laut Hitam.
 
"Bagi saya, itu adalah percakapan konstruktif. Saya telah mendengar ucapannya, saya harap dia mengerti apa yang saya sebutkan," kata Antonov.
 
Ia juga mengeklaim bahwa Rusia "telah menginformasikan tentang ruang (udara) ini, yang diidentifikasi sebagai zona operasi militer khusus."
 
"Kami telah memperingatkan untuk tidak masuk, tidak menembus masuk," katanya, menanyakan bagaimana reaksi AS jika drone Rusia mendekati New York atau San Francisco.
 
Baca juga:  Drone, Pesawat Tempur Andalan Amerika Serikat
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan