Paus menekankan, gereja katolik menerima umat dari semua kalangan tanpa terkecuali.
Seorang reporter menanyakan perihal beberapa sakramen yang tidak bisa dipenuhi kaum gay, seperti wanita yang tidak diizinkan menjadi imam melalui sakramen penahbisan dan larangan sakramen pernikahan oleh pasangan sejenis.
Paus menegaskan, Gereja terbuka untuk semua kalangan. Namun tetap ada hukum yang mengatur kehidupan di gereja.
"Menurut undang-undang, mereka tidak mengambil (beberapa) sakramen. Ini tidak berarti tertutup. Semua orang bertemu Tuhan dengan caranya sendiri di dalam gereja," katanya dikutip dari Asia One, Senin 7 Agustus 2023.
Walau gereja menentang pemberkatan pasangan sejenis, Paus mendukung undang-undang sipil yang memberikan hak kemanusiaan kepada kaum ini.
Ia juga mengingatkan para pastor untuk tetap menjalankan kewajiban mendampingi perjalanan spiritual semua orang, termasuk mereka yang 'tidak mematuhi aturan' dengan sabar.
Sejak memimpin gereja Katolik 10 tahun yang lalu, Paus Fransiskus telah mendorong serangkaian reformasi meski dihadapkan dengan guncangan keseimbangan antara kebebasan bagi penganut yang lebih liberal dan kekecewaan umat konservatif.
Salah satunya seperti keputusan pemberian jabatan tinggi kepada wanita di Vatikan, dan upayanya membuat gereja lebih ramah untuk anggota komunitas LGBT. Ini semua dilakukan tanpa menekan ajaran agama yang terkesan memaksa mereka merubah identitasnya.
Kepada awak media Paus mengatakan Festival Katolik Orang Muda Sedunia 2023 di Portugal 'meremajakan' dirinya. Ia terpukau dengan sifat tertib dan jumlah partisipan acara itu. (Hillary Sitohang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News