Melalui Twitter, Bolsonaro merilis sebuah video yang memperlihatkan dirinya menaiki helikopter di atas area bencana, di mana banjir terlihat merendam banyak permukiman warga.
"Saya mencoba untuk mendarat, tapi menurut rekomendasi pilot, tanahnya tidak stabil dan bisa memicu kecelakaan. Akhirnya kami tidak jadi mendarat," kata Bolsonaro, dikutip dari TRT World, Selasa, 31 Mei 2022.
Ia menyinggung kembali serangkaian bencana banjir di Brasil yang telah menewaskan ratusan orang dalam beberapa bulan terakhir. Sejumlah pakar menilai kondisi cuaca buruk di Brasil dipengaruhi perubahan iklim.
"Kami telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban. Prioritas utama kami adalah menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak," ucap Bolsonaro.
Beberapa permukiman warga di sekitar Recife, termasuk di Jardim Monte Verde, terkena dampak banjir dan longsor. Petugas penyelamat telah menemukan lebih dari 20 jasad yang terkubur di balik lumpur sepanjang Sabtu kemarin.
Dikhawatirkan angka kematian di area sekitar Recife akan terus bertambah.
Baca: Korban Tewas Banjir dan Longsor di Brasil Jadi 84 Orang
"Saya tidak bisa makan atau tidur. Situasinya sangat buruk di sini," kata Maria Lucia da Silva, seorang warga lokal. Ia mengatakan beberapa rumah tetangganya hancur, dan menewaskan setidaknya 11 orang.
"Saya sudah tinggal di sini selama 40 tahun. Mereka sudah seperti keluarga saya," sambungnya sembari menangis.
Pada akhir Desember 2021 dan awal Januari 2022, puluhan orang tewas dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal setelah hujan deras mengguyur negara bagian Bahia di Brasil. Di bulan itu, setidaknya 18 orang tewas dalam banjir di Sao Paulo.
Satu bulan setelahnya, hujan deras di pegunungan Rio de Janeiro menewaskan lebih dari 230 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News