Sekitar 1.400 polisi dikerahkan untuk mengawal jalannya unjuk rasa, yang diperkirakan dihadiri sekitar 44 ribu orang di Wina. Aksi serupa terjadi di wilayah ibu kota Austria pekan kemarin.
Dikutip dari France 24, Minggu, 12 Desember 2021, tiga demonstran ditangkap karena melakukan beberapa pelanggaran, termasuk menggunakan kembang api dan tidak memakai masker. Sejumlah jurnalis yang meliput jalannya unjuk rasa sempat terkena lemparan bola salju dan es dari kelompok demonstran.
Herbert Kickl, tokoh sayap kanan Partai Kebebasan Austria, sempat berpidato di tengah aksi protes. Ia mengatakan masyarakat tidak menyadari bahwa pemerintah Austria telah "ditendang" dan diperlakukan sewenang-wenang oleh pemerintah. Ia menegaskan aksi unjuk rasa serupa akan terus berlanjut.
Secara terpisah, sekitar 2.500 orang berunjuk rasa menentang pembatasan Covid-19 di Klagenfurt. Aksi serupa yang dihadiri sekitar 150 orang berlangsung di Linz.
Mengalami lonjakan kasus harian Covid-19, Austria menjadi negara pertama di Eropa Barat yang menerapkan kembali aturan penguncian (lockdown) seperti di tahun 2020. Austria juga berencana mewajibkan vaksinasi Covid-19 mulai Februari 2022.
Baca: Austria Lockdown, WNI Diminta untuk Suntik Vaksin Booster
Sejumlah spanduk bertuliskan, "katakan tidak kepada vaksinasi wajib" dan "jauhkan tangan kalian dari anak-anak kami" dibawa kelompok demonstran di Wina. Sebagian dari pengunjuk rasa juga meneriakkan yel-yel seperti, "kami adalah masyarakat," dan "suarakan resistensi."
Austria, negara dengan total populasi berkisar 8,9 juta jiwa, mencatat 1,2 juta kasus Covid-19 dengan lebih dari 13 ribu kematian sejak awal pandemi tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News