Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby. (AFP)
Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby. (AFP)

Iran Diduga Beri Rudal ke Rusia, AS Lontarkan Ancaman

Marcheilla Ariesta • 23 Februari 2024 07:17
Washington: Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis kemarin memperingatkan Iran akan respons “cepat dan keras” dari komunitas internasional jika Teheran memberikan rudal balistik ke Rusia. Peringatan ini diberikan setelah Reuters melaporkan awal pekan ini bahwa Republik Islam Iran mengirimkan senjata ampuh tersebut ke Moskow.
 
Berbicara pada konferensi virtual dengan wartawan, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, Washington belum melihat konfirmasi bahwa rudal telah berpindah dari Iran ke Rusia.
 
Reuters secara eksklusif melaporkan pada 21 Februari bahwa Iran telah memberi Rusia sejumlah besar rudal balistik permukaan-ke-permukaan yang kuat. Mereka mengutip enam sumber.

Hal ini merupakan sebuah langkah yang menggambarkan semakin dalamnya kerja sama militer antara kedua negara yang terkena sanksi AS.
 
“Dalam laporan pers ini, Iran dengan jelas menunjukkan bahwa mereka akan mengirimkan rudal balistik ke Rusia, dan kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa mereka tidak akan menindaklanjutinya,” kata Kirby, dikutip dari Straits Times, Jumat, 23 Februari 2024.
 
“Dari pihak kami, kami akan membawa masalah ini ke Dewan Keamanan PBB,” tambah Kirby.
 
“Kami akan menerapkan sanksi tambahan terhadap Iran. Dan kami akan mengoordinasikan opsi respons lebih lanjut dengan sekutu dan mitra kami di Eropa dan negara lain,” imbuh Kirby.
 
Iran menyediakan sekitar 400 rudal yang mencakup sebagian besar senjata balistik jarak pendek Fateh-110, seperti Zolfaghar, kata tiga sumber Iran kepada Reuters.
 
Rudal yang dapat bergerak di jalan raya ini mampu menyerang sasaran pada jarak antara 300 km dan 700 km, kata para ahli.
 
Pengiriman tersebut dimulai pada awal Januari setelah kesepakatan diselesaikan dalam pertemuan di Teheran dan Moskow pada akhir 2023 antara pejabat militer dan keamanan Iran dan Rusia, kata salah satu sumber Iran.
 
Drone Shahed buatan Iran yang dipasok ke Moskow telah memainkan peran utama dalam serangan Rusia terhadap kota-kota dan infrastruktur Ukraina. Namun, pasokan rudal balistik akan menjadi tanda kerja sama yang lebih dalam.
 
“Iran telah memasok Rusia dengan sejumlah besar drone, bom udara berpemandu, dan amunisi artileri, yang hingga saat ini digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina,” kata Kirby.
 
“Sebagai tanggapan atas dukungan Iran terhadap perang brutal yang dilakukan Rusia, kami akan menerapkan sanksi tambahan terhadap Iran dalam beberapa hari mendatang, dan kami siap untuk mengambil tindakan lebih jauh jika Iran menjual rudal balistik ke Rusia,” sambung dia.
 
Pembatasan Dewan Keamanan PBB terhadap ekspor sejumlah rudal, drone, dan teknologi lainnya ke Iran telah berakhir pada Oktober. Namun, Amerika Serikat dan Uni Eropa tetap mempertahankan sanksi terhadap program rudal balistik Iran di tengah kekhawatiran atas ekspor senjata ke proksi mereka di Timur Tengah dan Rusia.
 
Baca juga: Iran Tegaskan AS Jangan Cari Gara-gara
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan