Disponsori pemerintah Arab Saudi, seorang peneliti sel induk bernama Rayyanah Barnawi menjadi wanita pertama dari negara tersebut yang terbang ke luar angkasa. Dia pun meluncur bersama dengan Ali al-Qarni, seorang pilot pesawat tempur dengan Angkatan Udara Kerajaan Saudi.
Mereka diketahui merupakan orang pertama dari Arab Saudi yang mengendarai roket sejak seorang pangeran Saudi diluncurkan di atas pesawat ulang-alik Discovery pada tahun 1985. Dalam waktu tertentu, mereka akan disambut di stasiun oleh astronaut dari Unit Emirat Arab.
"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan untuk semua orang," kata Barnawi sebelum penerbangan, dikutip dari Hindustan Times, Senin, 22 Mei 2023.
“Hanya bisa memahami bahwa ini mungkin terjadi. Jika saya dan Ali bisa melakukannya, maka mereka juga bisa melakukannya,” lanjutnya.
Selain kedua warga Arab Saudi, SpaceX juga mengirim dua astronaut lainnya yaitu John Shoffner, mantan pengemudi dan pemilik tim balap mobil sport yang berkompetisi di Eropa dan Peggy Whitson, komandan wanita pertama di stasiun tersebut.
"Itu adalah perjalanan yang fenomenal," kata Whitson setelah mencapai orbit.
Keempatnya dijadwalkan mencapai stasiun luar angkasa dengan kapsul mereka pada Senin pagi kemarin. Mereka diperkirakan akan menghabiskan lebih dari seminggu di sana sebelum kembali ke rumah.
Diketahui, ini adalah penerbangan pribadi kedua ke stasiun luar angkasa yang diselenggarakan oleh Axiom Space yang berbasis di Houston, Amerika Serikat (AS). Penerbangan pertama pun sudah dilakukan pada tahun lalu.
Axiom Space tidak mengatakan seberapa banyak uang yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi untuk membayar misi luar angkasa selama 10 hari ini. Namun, sebelumnya perusahaan telah mengungkapkan harga tiket untuk masing-masing orang ialah sebesar USD55 juta atau sekitar Rp819,1 miliar.
Daftar harga terbaru NASA menunjukkan biaya per orang sebesar USD2.000 per hari untuk makanan. Sementara itu, kantong tidur dan peralatan lainnya bisa mencapai USD1.500 per orang.
Lebih lanjut, bila ingin membawa barang-barang pribadi ke stasiun luar angkasa, tamu akan dikenakan biaya sebesar USD10.000 per pon atau setara USD20.000 per kilogram. Terlebih, butuh dua kali lipat harga bila ingin barang-barang tersebut kembali dengan utuh.
Para tamu pun akan diberikan akses ke sebagian besar stasiun saat mereka melakukan eksperimen hingga memotret Bumi.
Setelah menghindari pariwisata luar angkasa selama beberapa dekade, kini NASA kembali merangkul sektor tersebut dengan dua misi pribadi yang telah direncanakan selama setahun.
"Tugas kami adalah memperluas apa yang kami lakukan di orbit rendah bumi ke seluruh dunia," kata manajer program stasiun luar angkasa NASA Joel Montalbano. (Arfinna Erliencani)
Baca juga: SpaceX Starship, Roket Terbesar di Dunia Meledak saat Uji Terbang Pertama
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id