Kabar peraih Nobel Perdamaian 2022 menjadi berita terpopuler Internasional Medcom yang diikuti dengan kabar mengenai Trump yang benci tandatangan surat untuk pasukan AS yang gugur di Afghanistan.
Kemudian kabar mengenai duka keluarga korban penembakan massal di Thailand memulai masa berkabung. Berikut selengkapnya terkait berita terpopuler Internasional Medcom:
1. Keren! Pemenang Nobel Perdamaian 2022 Berasal dari Belarusia, Ukraina dan Rusia
Komite Nobel Norwegia memutuskan untuk memberikan penghargaan bergengsi #NobelPerdamaian kepada advokat hak asasi manusia (HAM) Ales Bialiatski dari Belarusia, Organisasi HAM Rusia Memorial, dan Organisasi HAM Ukraina, Center for Civil Liberties."Pemenang tahun ini mewakili masyarakat sipil di negara asal mereka. Mereka telah bertahun-tahun mempromosikan hak untuk mengkritik kekuasaan dan melindungi hak-hak dasar warga negara," kata panitia penghargaan, dilansir dari The Guardian, Jumat, 7 Oktober 2022.
"Mereka telah melakukan upaya luar biasa untuk mendokumentasikan kejahatan perang, pelanggaran hak asasi manusia dan penyalahgunaan kekuasaan. Bersama-sama, mereka menunjukkan pentingnya masyarakat sipil untuk perdamaian dan demokrasi," sambung komite.
Siapa saja penerima Nobel Perdamaian 2022? Simak tautan ini.
2. Trump Benci Tandatangan Surat untuk Pasukan AS yang Gugur di Afghanistan
Bertahun-tahun sebelum Donald Trump mendapat kursi kepresidenan pada 2016, ia telah menyuarakan oposisi yang kuat terhadap kehadiran Amerika Serikat (AS) di Afghanistan.Tidak hanya itu, dirinya juga mencerca perang yang dimulai setelah serangan teroris 11 September 2001, dan menggulingkan pemerintah yang dipimpin Taliban. Pada akhirnya, Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 2021.
Pada Agustus 2012, Trump sendiri membuat tweet yang mengatakan bahwa Afghanistan adalah sesuatu yang benar-benar sia-sia. Ia juga menambahkan bahwa sudah waktunya bagi pasukan Amerika untuk pulang.
Apa alasan Trump enggan untuk tandatangan surat itu? Selanjutnya di sini.
3. Penuh Duka, Keluarga Korban Penembakan Massal Thailand Luapkan Kesedihan
Menangis, keluarga berduka berkumpul Jumat di luar lokasi tempat penitipan anak Thailand, di mana seorang mantan polisi membunuh anak-anak. Ini menjadi salah satu pembunuhan massal terburuk di Negeri Gajah Putih.Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha mengunjungi para penyintas serangan yang menewaskan total 37 orang, termasuk istri dan anak penyerang. Raja Thailand Maha Vajiralongkorn juga datang.
Semalam, peti mati yang membawa mayat para korban -,termasuk 23 anak-anak,- tiba di sebuah kamar mayat di Udon Thani, kota terdekat dengan distrik pedesaan yang sepi terkoyak oleh amukan tiga jam pada Kamis.
Berbekal pistol 9 milimeter dan pisau, sersan polisi Panya Khamrab yang dipecat melepaskan tembakan ke pusat penitipan anak di Provinsi Nong Bua Lam Phu sekitar pukul 12:30 siang waktu setempat.
Bagaimana kelanjutan insiden penembakan itu? Simak di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News