Presiden Kolombia Ivan Duque dikelilingi pengawal pribadi usai turun dari sebuah helikopter yang ditembaki senjata api di Cucuta pada 25 Juni 2021. (Schneyder MENDOZA / AFP)
Presiden Kolombia Ivan Duque dikelilingi pengawal pribadi usai turun dari sebuah helikopter yang ditembaki senjata api di Cucuta pada 25 Juni 2021. (Schneyder MENDOZA / AFP)

Helikopter Presiden Kolombia Ivan Duque Ditembaki Senjata Api

Willy Haryono • 26 Juni 2021 09:39
Norte de Santander: Helikopter yang dinaiki Presiden Kolombia Ivan Duque ditembaki senjata api saat sedang terbang di area dekat perbatasan Venezuela. Kala itu, Duque sedang terbang menuju Cucuta bersama Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, dan juga Gubernur Provinsi Norte de Santander.
 
Juru bicara pemerintahan Kolombia mengonfirmasi tidak ada satu pun korban tewas maupun luka dalam insiden tersebut.
 
Duque mengecam keras "serangan pengecut" tersebut, dan menegaskan dirinya tidak takut terhadap "aksi kekerasan atau terorisme."

"Negara kami kuat. Kolombia kuat dalam menghadapi ancaman semacam ini," kata Duque dalam sebuah pesan video di Twitter, dilansir dari laman BBC pada Sabtu, 26 Juni 2021.
 
"Pasukan keamanan telah dikerahkan untuk mencari pihak yang bertanggung jawab," sambungnya.
 
Surat kabar lokal Semana melaporkan, para penumpang helikopter mendengar sebuah suara keras seperti ada suatu objek yang mengenai bagian mesin. Suara itu terdengar saat helikopter hendak mendarat.
 
Saat diperiksa, ternyata ada beberapa bekas lubang akibat senjata api di badan helikopter.
 
Hingga saat ini otoritas Kolombia belum dapat menentukan siapa pihak di balik serangan tersebut. Namun selama ini, kelompok pemberontak sayap kiri National Liberation Army (ELN) diketahui beroperasi di Catatumbo, wilayah yang membentang di sepanjang Kolombia-Venezuela.
 
Didirikan pada 1964 untuk melawan kesenjangan distribusi kekayaan, ELN adalah grup pemberontak terbesar di Kolombia. ELN dianggap organisasi teroris oleh Kolombia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
 
Sebelumnya pada bulan ini, ELN membantah keterlibatannya dalam serangan bom mobil di sebuah pangkalan militer Kolombia di Cucuta. Serangan itu melukai 36 orang, termasuk dua penasihat militer AS.
 
Baca: Bom Mobil Guncang Pangkalan Militer Kolombia, 36 Orang Terluka
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan