CDC dan FDA mengatakan, memiliki proses berbasis sains yang ketat untuk mempertimbangkan jika booster mungkin diperlukan.
"Proses ini memperhitungkan data laboratorium, uji klinis, dan kohort, namun tidak bergantung pada data tersebut secara eksklusif," kata pernyataan bersama CDC dan FDA, dilansir dari The Straits Times, Jumat, 9 Juli 2021.
Meski demikian, badan tersebut tidak mengesampingkan dosis booster menjadi perlu di masa depan. Mereka mengatakan akan terus meninjau data terbaru saat tersedia.
"Tapi kami siap untuk dosis booster jika dan ketika ilmu pengetahuan menunjukkan mereka dibutuhkan," kata keduanya.
Sebelumnya, Pfizer meminta regulator AS untuk mengesahkan dosis booster vaksin covid-19 dalam bulan depan. Langkah ini dilakukan agar vaksin buatan Pfizer-BioNTech dapat melawan varian Delta yang sangat menular.
Permintaan ini diajukan usai adanya laporan penelitian di Israel yang menunjukkan efektivitas vaksin Pfizer berkurang saat melawan varian Delta. Namun, dengan booster atau dosis ketiga, antibodi akan terbentuk lima hingga 10 kali lebih kuat.
Baca juga: Pfizer Minta AS Sahkan Vaksin Dosis Ketiga untuk Lawan Varian Delta
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News