Kepala Polisi Robert Schroeder menyebutkan satu petugas sudah sadar dan dalam keadaan stabil. Petugas lainnya masih dioperasi, namun kini kondisinya sudah stabil.
Ia menuturkan para petugas polisi tersebut mendatangi daerah tempat unjuk rasa digelar. Para polisi ini ditembak saat hendak menyelidiki laporan penembakan.
Penembakan terjadi beberapa jam setelah hakim memutuskan tidak mendakwa para polisi yang membunuh Taylor di rumahnya. Padahal, kematian disebabkan kesalahan polisi dalam melakukan penyerbuan.
Aksi protes karena kematian Taylor terjadi di sejumlah kota di seluruh Amerika Serikat, termasuk Louisville, New York, Boston, Washington hingga Los Angeles.
Mereka menuntut keadilan terhadap para polisi yang menembak perempuan 26 tahun itu.
Polisi anti huru-hara berpakaian lengkap menangkap beberapa demonstran pada Rabu sore. Jelang malam, polisi mulai menggunakan granat setrum untuk membubarkan ratusan demonstran di Jefferson Square Park, tugu peringatan kematian Taylor.
Ribuan demonstran turun ke jalan di Louisville setelah pengumuman tersebut.
"Breonna Taylor layak mendapatkan keadilan. Tidak ada yang akan berubah jika kita tidak bersatu," kata seorang pengunjuk rasa berkulit hitam, Decorryn Adams, dilansir dari AFP.
Wali kota setempat telah mengumumkan keadaan darurat dan menetapkan jam malam mulai pukul 21.00. Sebagian besar arus lalu lintas di pusat kota juga mulai ditutup.
Beberapa pemilik bisnis di pusat kota menutup toko mereka untuk mengantisipasi kerusuhan yang dipicu oleh keputusan dewan juri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News