"Miguel Diaz-Canel Bermudez terpilih sebagai sekretaris pertama komite pusat Partai Komunis Kuba," tulis PCC di akun Twitter, dilansir dari laman Shine pada Selasa, 20 April 2021.
Transfer kekuasaan dari Raul Castro ke Diaz-Canel telah disetujui oleh Kongres Kuba. Ketua PCC merupakan jabatan terkuat di Kuba, bahkan melebihi presiden.
Terpilihnya Diaz-Canel menandai akhir dari kepemimpinan keluarga Castro di Kuba selama lebih dari enam dekade. Saat mengundurkan diri beberapa hari lalu, Raul mengaku ingin menyerahkan kepemimpinan kepada generasi yang lebih muda.
Baca: Raul Castro Mundur dari Kepemimpinan Partai Komunis Kuba
Berusia 60 tahun, Diaz-Canel juga telah menggantikan Raul sebagai presiden Kuba pada 2018. Sejak Raul mengundurkan diri, Diaz-Canel sudah diyakini sebagai calon terkuat untuk menggantikannya.
"Diaz-Canel bukan hanya buah dari improvisasi, melainkan seleksi ketat tokoh revolusioner muda dengan semua kualitas yang membuatnya dapat dipromosikan ke posisi tinggi," ucap Raul Castro saat memulai kongres PCC pada Jumat pekan kemarin.
Dalam pernyataan penutupnya kepada PCC, Raul menekankan "kesediaannya untuk melakukan dialog terhormat dan membangun hubungan baru dengan Amerika Serikat," negara yang telah menjatuhkan sanksi kepada Kuba sejak 1962.
Namun ia menekankan Kuba tidak akan mau menegosiasikan soal "prinsip revolusi dan sosialisme" negara.
Raul telah menjadi sekretaris jenderal partai sejak menggantikan kakaknya, Fidel, di tahun 2011. Fidel Castro telah memimpin revolusi komunis yang menggulingkan pemerintahan Kuba pada 1959, saat Raul masih menjadi salah satu komandannya.
Fidel menjadi pemimpin Kuba hingga jatuh sakit pada 2006, dan dua tahun setelahnya, menyerahkan kekuasaan kepada Raul. Fidel Castro meninggal pada 2016.
Sebagai pemimpin, Raul Castro mempertahankan gaya komunis satu partai. Ia sempat membawa Kuba lebih dekat dengan Amerika Serikat antara 2014 dan 2016, termasuk dialog bersejarah dengan Barack Obama di tahun 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News