Tim tari KJRI Chicago berhasil memukau para hadirin Konferensi Ramayana Dunia. (KJRI Chicago)
Tim tari KJRI Chicago berhasil memukau para hadirin Konferensi Ramayana Dunia. (KJRI Chicago)

Tim Tari KJRI Chicago Pukau Hadirin Konferensi Ramayana Dunia

Willy Haryono • 08 November 2020 20:03
Chicago: KJRI Chicago berkolaborasi dengan International Ramayana Institute of North America (IRINA) pada 7 November 2020 melakukan promosi budaya melalui penampilan sendratari Ramayana yang dibawakan oleh kelompok tari KJRI beranggotakan staf dan perwakilan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KJRI Chicago.
 
Penampilan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara IRINA 4th International Ramayana Conference (IRC), sebuah forum dialog tahunan yang menghadirkan para pemangku budaya dari tiga negara, yaitu Indonesia, India dan Thailand, terdiri atas para pengamat, ilmuwan, artis, dan pelaku budaya terkait lainnya. Untuk pertama kalinya kegiatan IRC kali ini dilakukan dengan metode daring (online) dikarenakan masih merebaknya pandemi covid-19.
 
Mengawali acara, Presiden Komite Eksekutif IRINA, Martino Tangkar, yang juga merupakan tokoh diaspora Indonesia di AS, mengatakan bahwa penyelenggaraan IRC kali ini bersamaan dengan peringatan 20 tahun kerja sama promosi budaya antara masyarakat Indonesia, India dan Thailand di AS, yang melalui IRINA secara berkesinambungan mengusung cerita Ramayana sebagai tema sentral karena pengaruhnya yang kuat dalam warisan budaya dan masyarakat di ketiga negara.

“Kebersamaan yang telah terjalin selama ini semakin memperkuat hubungan antar-masyarakat ketiga negara, tidak terbatas dalam bidang budaya, namun juga telah menyentuh aspek hubungan di bidang-bidang yang lebih luas”, tukas Martino, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id pada Minggu, 8 November 2020.
 
Konsul Jenderal RI Chicago, Meri Binsar Simorangkir dalam sambutannya menyampaikan penghargaan atas semangat IRINA untuk terus mendorong terjalinnya dialog di antara komunitas pelaku budaya, pengkaji dan pemerhati cerita Ramayana, tidak saja di AS namun juga di belahan dunia lainnya.
 
“Cerita Ramayana tidak hanya berperan penting sebagai bagian dari warisan budaya yang tersebar di seantero dunia, namun juga mampu mengusung nilai-nilai luhur ke dalam kehidupan masyarakat modern”, lanjut Konjen Meri.
 
Lebih lanjut dalam sambutannya Konjen Meri juga mengajak para peserta konferensi untuk berkunjung ke Indonesia setelah pandemi berlalu, khususnya ke Candi Prambanan di Jawa Tengah, untuk menyaksikan secara langsung sendratari Ramayana yang sejak tahun 1961 ditampilkan di teater udara terbuka pelataran candi.
 
Baca:  KJRI Chicago Ulik Potensi Industri Kendaraan Listrik Nasional
 
Senada dengan Konjen Meri, Konsul Jenderal Kerajaan Thailand, Pusan Sobhon, dan Konsul Jenderal India, Amit Kumar, menyatakan apresiasi mereka terhadap konsistensi IRINA dalam mempromosikan nilai-nilai Ramayana ke masyarakat di Amerika, sekaligus menyampaikan harapan dialog berbasis budaya yang telah terjalin baik diantara Indonesia, India, dan Thailand dapat semakin berkembang ke ranah yang lebih luas lagi.
 
Sementara Gubernur Bali, I Wayan Koster, dalam sambutannya mengungkap peran integral cerita Ramayana dalam keseharian masyarakat dunia, terlebih di Bali, dimana himne dan ritual dalam upacara sakral warganya banyak mencuplik esensi dari cerita tersebut.
 
“Esensi dari kisah Ramayana bahkan dewasa ini menjadi pendorong semangat mewujudkan era baru Bali yang keseharian masyarakatnya banyak terdampak oleh pandemi Covid. Sinergi antara alam, budaya dan masyarakat penting sebagai modal bangkit kembalinya Bali, termasuk sebagai destinasi wisata dunia”, imbuh Gubernur Koster.
 
Selain penampilan tim tari dari KJRI Chicago yang membawakan adegan kisah Ramayana berjudul “The Abduction of Sinta” di atas, yang juga banyak mendapatkan apresiasi dari para pembicara dan pemirsa, peserta konferensi selanjutnya berkesempatan menyaksikan penampilan tarian Ramayana dalam berbagai versi dan adegan, antara lain oleh tim tari Indian Dance School-Choreography dengan judul “Rama’s Birth until Rama and Sita’s Wedding,” dan oleh Thai Cultural and Fine Arts Institute of Chicago dengan tarian berjudul “Floating Sita”.
 
Konferensi ditutup wakil Presiden IRINA, Paveena Gordon, yang menyampaikan apresiasi atas pemaparan dan penampilan yang memukau dari tim tari Indonesia, India dan Thailand. Pihaknya berharap kegiatan konferensi IRINA selanjutnya pada tahun 2022 dapat dihadiri lebih banyak lagi panelis, peserta dan penampilan tim budaya. Selain melalui kanal Zoom, acara juga ditayangkan melalui secara Live di akun Facebook IRINA, guna dapat disaksikan masyarakat yang tidak berkesempatan mengikuti secara langsung jalannya acara.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan