Washington: Direktur Dinas Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA), William J Burns mengatakan bahwa kesulitan yang dihadapi Rusia dalam menginvasi Ukraina membuat Tiongkok berpikir dua kali mengenai strategi invasinya terhadap Taiwan.
Saat ditemui di Forum Keamanan Aspen, Burns meyakinkan bahwa "kemungkinan Tiongkok menginvasi Taiwan meningkat dan diperkirakan akan terjadi pada dekade ini.”
Namun Direktur CIA memfokuskan pada tanggapan Tiongkok terkait invasi Rusia yang tengah berlangsung di Ukraina, dengan menitikberatkan pada Partai Komunis yang “tidak merasa tenang” atas kegagalan penyerangan awal Kremlin di Kiev.
“Kami merasa bukan mempertanyakan apakah pemerintahan Tiongkok akan melakukan paksaan untuk mengendalikan Taiwan. Namun lebih ke bagaimana dan kapan mereka akan melakukannya (invasi),” kata Burns dilansir dari News Max, Jumat, 22 Juli 2022.
“Saya berpikir bahwa hal yang diambil oleh pemerintahan dan militer Tiongkok adalah bahwa mereka perlu mengumpulkan kekuatan yang luar biasa jika mereka ingin melakukannya di beberapa waktu mendatang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Burns menitikberatkan bahwa Tiongkok memerlukan adanya pengontrolan penyebaran informasi dan rangkaian pasokan yang lebih terarah dan selama waktu kemungkinan invasi.
Berita tersebut muncul ketika Presiden Joe Biden pada hari Rabu mengumumkan intensinya untuk bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping “dalam 10 hari ke depan.”
Jika pertemuan dalam telepon tersebut dilakukan, maka pertemuan ini akan menjadi pertemuan pertama kali antara pemimpin dunia sejak Maret, dilansir dari laporan The Hill. (Gracia Anggellica)
Saat ditemui di Forum Keamanan Aspen, Burns meyakinkan bahwa "kemungkinan Tiongkok menginvasi Taiwan meningkat dan diperkirakan akan terjadi pada dekade ini.”
Namun Direktur CIA memfokuskan pada tanggapan Tiongkok terkait invasi Rusia yang tengah berlangsung di Ukraina, dengan menitikberatkan pada Partai Komunis yang “tidak merasa tenang” atas kegagalan penyerangan awal Kremlin di Kiev.
“Kami merasa bukan mempertanyakan apakah pemerintahan Tiongkok akan melakukan paksaan untuk mengendalikan Taiwan. Namun lebih ke bagaimana dan kapan mereka akan melakukannya (invasi),” kata Burns dilansir dari News Max, Jumat, 22 Juli 2022.
“Saya berpikir bahwa hal yang diambil oleh pemerintahan dan militer Tiongkok adalah bahwa mereka perlu mengumpulkan kekuatan yang luar biasa jika mereka ingin melakukannya di beberapa waktu mendatang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Burns menitikberatkan bahwa Tiongkok memerlukan adanya pengontrolan penyebaran informasi dan rangkaian pasokan yang lebih terarah dan selama waktu kemungkinan invasi.
Berita tersebut muncul ketika Presiden Joe Biden pada hari Rabu mengumumkan intensinya untuk bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping “dalam 10 hari ke depan.”
Jika pertemuan dalam telepon tersebut dilakukan, maka pertemuan ini akan menjadi pertemuan pertama kali antara pemimpin dunia sejak Maret, dilansir dari laporan The Hill. (Gracia Anggellica)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News