Presiden Joe Biden mengatakan pada Senin, tanpa memberikan bukti, bahwa tuduhan palsu Rusia bahwa Kiev memiliki senjata biologi dan kimia menggambarkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mempertimbangkan untuk menggunakannya sendiri dalam perang melawan Ukraina.
Pejabat AS itu berbicara kepada wartawan dengan syarat anonim, berbagi penilaian Biden tetapi menambahkan: "Tidak ada indikasi bahwa ada sesuatu yang dekat dalam hal itu sekarang."
Hampir sebulan memasuki perang, pasukan Rusia telah gagal untuk merebut satu kota besar dan kemajuan mereka telah dihentikan di hampir semua lini oleh para pembela Ukraina. Moskow malah beralih untuk membombardir kota-kota dengan artileri, rudal, dan bom.
Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa Putin, merasa terpojok, dan dengan pasokan amunisi konvensional menjadi lebih terbatas, mungkin beralih ke persenjataan lain.
Para pejabat AS menuduh Rusia menyebarkan klaim yang belum terbukti bahwa Ukraina memiliki program senjata biologis sebagai kemungkinan awal untuk meluncurkan serangan biologis atau kimianya sendiri.
"Mereka terus membicarakan hal ini dan ini adalah taktik buku pedoman Rusia," kata pejabat Kementerian Pertahanan AS itu, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu 23 Maret 2022.
Amerika Serikat sedang memantau intelijen untuk tanda-tanda serangan yang akan segera terjadi, termasuk "indikasi bahwa mereka telah memindahkan senjata kimia atau biologi ke Ukraina".
"Kami hanya belum melihat itu berbuah, dan kami tentu tidak menginginkannya. Tapi ada berbagai hal yang kami lihat," ucapnya.
Tanpa memberikan bukti, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina merencanakan serangan kimia terhadap rakyatnya sendiri untuk menuduh Moskow menggunakan senjata kimia dalam invasi ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari.
Awal bulan ini, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan berbicara dengan Nikolay Patrushev, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, memperingatkan dia tentang konsekuensi untuk "setiap keputusan Rusia yang mungkin menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina." Gedung Putih tidak merinci apa konsekuensinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id