Seorang pejabat rumah sakit mengatakan, dia ditembak lima kali dalam upaya pembunuhan yang memperlihatkan perpecahan politik yang mendalam di negara tersebut.
Penembakan tersebut merupakan upaya pembunuhan besar-besaran pertama terhadap seorang pemimpin politik Eropa selama lebih dari 20 tahun, dan memicu kecaman internasional. Di mana para analis politik dan anggota parlemen mengatakan bahwa hal tersebut merupakan indikasi dari iklim politik yang semakin tidak stabil dan terpolarisasi di seluruh benua.
Baca: PM Slovakia Ditembak saat Temui Pendukungnya. |
Situs berita tvnoviny.sk melaporkan pada Kamis bahwa polisi telah mendakwa tersangka dengan percobaan pembunuhan dan dia dapat menghadapi hukuman 25 tahun hingga penjara seumur hidup.
Slovakia akan mengadakan pertemuan dewan keamanan negara dan kabinet juga akan bertemu mulai pukul 11.00 pada hari Kamis, kata kantor pemerintah.
Miriam Lapunikova, direktur Rumah Sakit Universitas FD Roosevelt di Banska Bystrica tempat Fico dirawat, mengatakan perdana menteri telah menjalani operasi selama lima jam dengan dua tim untuk mengobati beberapa luka tembak.
“Saat ini kondisinya sudah stabil namun kondisinya sangat serius, dia akan dirawat di unit perawatan intensif,” kata Lapunikova kepada wartawan, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Tersangka menembak Fico, 59, ketika perdana menteri sedang menyapa pendukungnya di jalan setelah memimpin pertemuan pemerintah di kota Handlova, Slovakia tengah.
Media berita Slovakia melaporkan bahwa pria bersenjata berusia 71 tahun itu adalah mantan penjaga keamanan di sebuah pusat perbelanjaan, penulis tiga kumpulan puisi dan anggota Perkumpulan Penulis Slovakia. Outlet berita Aktuality.sk mengutip putra tersangka yang mengatakan bahwa ayahnya adalah pemegang sah lisensi kepemilikan senjata.
Wakil Perdana Menteri Robert Kalinak mengatakan para dokter berhasil menstabilkan kondisi Fico dalam semalam, dan prosedur sedang dilakukan untuk mendapatkan perbaikan lebih lanjut.
“Sayangnya kondisinya masih sangat serius karena rumitnya luka yang dialami, namun kita semua ingin yakin bahwa kita akan berhasil menangani situasi ini,” ujar Kalinak.
Insiden tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai pengaturan keamanan Fico, karena penyerang berhasil melepaskan lima tembakan dari jarak dekat meskipun perdana menteri didampingi oleh beberapa pengawal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News