Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira mengatakannya setelah pertemuan para menlu G20. Ini menambah tekanan pada Israel untuk menerima negara Palestina yang merdeka.
Pesan dari pertemuan para menteri luar negeri G20 di Rio de Janeiro datang sehari setelah parlemen Israel memberikan suara terbanyak untuk proposal Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menentang pengakuan 'sepihak' atas negara Palestina.
Lebih dari empat bulan serangan Israel di Gaza menyebabkan lebih dari 29 ribu orang tewas. Melihat ini, Kelompok 20 Negara Ekonomi Terbesar tersebut menyuarakan 'kebulatan suara' untuk diimplementasikannya solusi dua negara.
"G20 menyuarakan kebulatan suara untuk solusi dua negara sebagai satu-satunya solusi yang mungkin terhadap krisis ini," kata Vieira, dilansir dari AFP, Jumat, 23 Februari 2024.
“Setiap (menteri) yang menangani masalah ini menyuarakan dukungan untuk solusi dua negara, dan jumlah menterinya banyak,” katanya.
Pertemuan tersebut mempertemukan para diplomat terkemuka termasuk Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.
Borrell telah mendesak Vieira untuk menggunakan pernyataan penutupnya “untuk menjelaskan kepada dunia bahwa di G20, semua orang mendukung” solusi dua negara, dimana Palestina merdeka hidup berdampingan dengan Israel.
“Itu adalah permintaan yang kuat untuk solusi dua negara,” kata Borrell kepada wartawan.
“Kesamaannya adalah tidak akan ada perdamaian, tidak akan ada keamanan berkelanjutan bagi Israel, kecuali Palestina memiliki prospek politik yang jelas untuk membangun negaranya sendiri,” imbuhnya.
Dia mengatakan dia berharap melihat usulan dari dunia Arab mengenai hal tersebut dalam beberapa hari mendatang.
Baca juga: Angkat Isu Gaza di G20, Menlu Retno Minta Jangan Ada Standar Ganda
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News