Gunung Berapi di Semenanjung Reykjanes kembali meletus. Foto: Live from Iceland
Gunung Berapi di Semenanjung Reykjanes kembali meletus. Foto: Live from Iceland

Sejak Desember, Gunung Berapi Islandia Meletus Lima Kali

Medcom • 30 Mei 2024 20:14
Reykjavík: Gunung berapi di Islandia meletus untuk kelima kalinya sejak Desember mengeluarkan lava setinggi 50 meter ke udara melalui celah. Menurut pihak berwenang, panjangnya lebih dari 3 kilometer.
 
Media lokal melaporkan keadaan darurat telah diumumkan oleh kepolisian Islandia.
 
Sementara itu, pihak berwenang Islandia mengirimkan pemberitahuan kepada penduduk setempat dan pekerja di kota Grindavik untuk memperingatkan akan terjadinya letusan pada Rabu pagi, waktu setempat.

Orang-orang dievakuasi dari kota dan tempat wisata terdekat, kolam panas bumi Blue Lagoon, sebelum tengah hari menyusul gempa bumi di daerah tersebut.
 
“Pancaran lava mencapai ketinggian setidaknya 50 meter dan panjang retakan sekitar 3,4 kilometer,” kata Kantor Meteorologi Islandia (IMO) dalam sebuah pernyataan pada Rabu sore, waktu setempat.
 
Mengutip ABC News, helikopter penjaga pantai sedang menyurvei daerah tersebut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih akurat mengenai ukuran dan lokasi letusan.
 
Di sisi lain, wisatawan asal Prancis, Maia Biegatch baru saja tiba di Blue Lagoon saat letusan terjadi.
 
“Kami menerima peringatan di telepon kami yang memberitahu kami untuk ‘evakuasi,’ jadi kami kembali,” katanya kepada AFP.
 
“Itu benar-benar kejutan,” tuturnya.
 
Pihak berwenang telah memperingatkan risiko pembaruan aktivitas gunung berapi di Semenanjung Reykjanes, tepat di selatan ibu kota Reykjavik karena penelitian menunjukkan magma terakumulasi di bawah tanah.
 
IMO juga mencatat ada sekitar 400 gempa bumi di kawasan kawah gunung tersebut dalam sepekan terakhir.
 
Sementara itu, Departemen Perlindungan Sipil dan Manajemen Darurat Islandia mengatakan meski ada seruan untuk pergi, tiga warga tetap berada di Grindavik, sesuatu yang digambarkan sebagai “tidak disarankan.”
 
“Aliran laharnya deras diperkirakan antara 1.500 dan 2.000 meter kubik per detik,” kata IMO.
 
Meskipun pihak berwenang mengatakan aktivitas seismik telah menurun secara signifikan, lava telah mencapai pertahanan yang dibangun di sebelah barat Grindavik untuk melindungi kota dari letusan.
 
Di sisi lain, penghalang buatan manusia serupa telah dibangun untuk menjauhkan lava dari infrastruktur termasuk pembangkit listrik tenaga panas bumi Svartsengi dan kolam panas bumi Blue Lagoon.
 
Peristiwa terbaru ini terjadi setelah berakhirnya letusan selama delapan minggu di semenanjung yang menyebabkan batuan cair termuntahkan dari tanah.
 
Pemandangan berapi-api ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi negara kepulauan berpenduduk hampir 400.000 jiwa ini karena para ilmuwan telah memperingatkan letusan bisa terjadi berulang kali di Reykjanes selama beberapa dekade atau bahkan berabad-abad.
 
Letusan tersebut merupakan kedelapan kali di semenanjung yang dihuni sekitar 30.000 orang sejak 2021, ketika sistem geologi yang tidak aktif selama sekitar 800 tahun kembali aktif.
 
Sebelumnya, insiden ini telah mengganggu pemanasan distrik, menutup jalan-jalan utama, bahkan merobohkan beberapa rumah di Grindavik dan hanya sedikit penduduk yang kembali.
 
Orang Islandia sering menyebut negara mereka sebagai ‘Negeri Api dan Es’ sebagai penghormatan terhadap lanskap dunia lain yang dibentuk oleh gletser dan gunung berapi. 
 
Islandia terletak di antara lempeng tektonik Eurasia dan Amerika Utara sehingga menjadikannya pusat gempa.
 
Meskipun letusan tahun 2010 di wilayah lain Islandia membuat sekitar 100.000 penerbangan internasional terhenti karena awan abu sangat besar, Reykjanes biasanya menjadi tempat terjadinya wabah retakan yang tidak mencapai stratosfer. (Theresia Vania Somawidjaja)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan