"Lingkungan dunia maya dan infrastruktur penting sangat rentan terhadap ancaman semacam itu," kata SUPO dalam laporan tahunannya, dikutip dari Anadolu Agency pada Rabu, 27 Maret 2024.
"Tujuan utama dari operasi pengaruh Rusia adalah membentuk mekanisme "pencegah" yang berdampak negatif terhadap sifat keanggotaan NATO di negara Nordik tersebut," lanjutnya.
Badan tersebut juga menekankan bahwa perang di Ukraina adalah fokus utama Rusia saat ini. "Perhatian utama Rusia tertuju ke tempat lain selain Finlandia, dan ancaman militer tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat," sebut SUPO.
Rusia menganggap Finlandia sebagai salah satu "negara tidak bersahabat." Moskow pun diyakini telah atau sedang menargetkan negara Nordik itu dengan "spionase dan pengaruh luas."
Oleh karena itu, kita perlu "bersiap menghadapi aktivitas jahat, sekarang dan dalam jangka panjang," kata Penjabat Direktur SUPO Teemu Turunen.
Pengaruh Rusia
Lebih lanjut SUPO memperingatkan tentang "diplomasi penyanderaan" Rusia, dan menegaskan kembali klaim sebelumnya bahwa negara tetangga tersebut adalah ancaman keamanan terbesar Finlandia."Sebagai tetangga Finlandia di perbatasan dan negara yang sedang berperang di Eropa, Rusia adalah ancaman paling signifikan terhadap keamanan nasional Finlandia," ujar SUPO.
Lemahnya hubungan Helsinki dengan Moskow adalah hal yang normal, kata laporan tersebut. "Pengaruh Rusia terhadap Finlandia mungkin akan lebih aktif dibandingkan apa yang biasa dilakukan Finlandia sebelum perang agresi Rusia," sebutnya.
SUPO memperkirakan bahwa Rusia kemungkinan akan menciptakan masalah bagi Finlandia dalam waktu dekat, namun situasinya tidak luar biasa, karena banyak negara Eropa telah berada dalam situasi serupa sejak lama.
Menyusul pernyataan tersebut, penyelidik khusus SUPO, Petteri Lalu, mengatakan dalam konferensi pers di Helsinki bahwa spionase Rusia hanya berhasil sesekali. Namun, laporan tersebut memperingatkan bahwa pengaruh Rusia tidak boleh dianggap remeh.
"Seringkali tindakan Rusia saja sudah cukup menimbulkan ketidakpastian dan kebingungan," ucapnya.
Keanggotaan Finlandia di NATO mendapat ancaman militer dari Moskow, dan Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat "menyeret" Finlandia ke dalam aliansi militer dan menciptakan keretakan antara Moskow dan Helsinki.
Pada bulan Desember, Finlandia menutup perbatasannya dengan Rusia, dan pihak berwenang Finlandia menuduh Moskow melakukan dugaan "serangan hibrida" dan dengan sengaja membantu migran tidak berdokumen untuk menyeberang ke negara Nordik tersebut. Tuduhan itu dibantah Rusia.
Baca juga: Finlandia Resmi Gabung NATO, Bisa Jadi Ancaman Baru untuk Rusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News