Laju tercepat pasukan Rusia di wilayah Ukraina terjadi pada September lalu. Satu bulan sebelumnya, Ukraina mengambil alih sebagian wilayah Kursk milik Rusia.
"Angkatan Bersenjata Ukraina menahan salah satu serangan Rusia yang paling dahsyat di tengah invasi besar-besaran mereka,” sebut Jenderal Oleksandr Syrskyi di aplikasi Telegram dan dikutip AsiaOne, Minggu, 3 November 2024.
Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv di awal perang untuk memperoleh kemenangan akhir, Putin mengurangi ambisi perangnya untuk merebut jantung industri Donbas di timur Ukraina, yang meliputi wilayah Luhansk dan Donetsk.
Sejak saat itu, Donbas telah menjadi medan perang utama, tempat terjadinya sejumlah pertempuran terbesar di Eropa selama beberapa generasi dan tempat ribuan pasukan di masing-masing pihak tewas.
Pada hari Sabtu, Moskow mengatakan telah merebut dua permukiman lagi di sepanjang garis depan Donbas. Dalam periode 20-27 Oktober saja, Rusia merebut hampir 200 km persegi wilayah Ukraina, menurut kelompok media Rusia Agentstvo, yang menganalisis peta sumber terbuka Ukraina.
Perang memasuki apa yang menurut analis Rusia merupakan fase paling berbahaya, di saat pasukan Moskow terus meningkatkan laju, Korea Utara mengirim pasukan ke Rusia, dan negara-negara Barat membayangkan bagaimana konflik ini akan berakhir.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berkeliling dunia dalam melobi negara-negara NATO untuk mengizinkan Kyiv menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang target jauh di dalam wilayah Rusia.
Baca juga: AS Khawatir Rusia Akan Gunakan Tentara Korut untuk Perangi Ukraina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News