Jumat malam, otoritas Durham mengatakan bahwa satu orang telah ditahan terkait penembakan.
Kepala Kepolisian Durham Patrice Andrews mengatakan kepada awak media bahwa penembakan terjadi sekitar pukul 15.20 di mal Southpoint. Penembakan ini merupakan buntut dari perselisihan antar dua grup yang saling mengenal.
Satu dari tiga korban luka adalah bocah berusia 10 tahun. Polisi mengatakan luka yang dialami bocah tersebut tidak membahayakan jiwa. Dua korban lainnya juga hanya mengalami luka ringan dan diyakini dapat segera pulih.
"Ini bukan situasi di mana ada seseorang masuk ke dalam mal dan menembak secara acak," tutur Andrews, dilansir dari 9news, Sabtu, 27 November 2021.
Baca: Senjata Api Penumpang di Bandara Atlanta Meletus, 3 Orang Terluka
Ia mengatakan sejumlah orang yang terlibat dalam penembakan telah melarikan diri. Namun Andrews berjanji akan melakukan penangkapan lanjutan, dan untuk saat ini, sudah tidak ada lagi ancaman terhadap publik terkait penembakan di Southpoint.
Saluran televisi WRAL-TV memperlihatkan kekacauan di area sekitar mal usai penembakan. Deretan mobil beramai-ramai berusaha meninggalkan area parkir, sementara kendaraan polisi memenuhi area di luar mal Southpoint.
Saat penembakan, kepanikan terjadi di tengah para pengunjung mal. Sebagian dari pengunjung berlindung di deretan pertokoan, sementara sebagian lainnya berusaha melarikan diri menuju pintu keluar.
"Saya mendengar tembakan, dan saat itu terjadi, semua orang berlarian dan berteriak. Peristiwa saat itu sudah seperti histeria massal," kata Angela Lloyd, salah satu pengunjung mal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
