Video tersebut memperlihatkan Allan Adam, seorang ketua Athabasca Chipewyan First Nation, dipukuli berkali-kali oleh seorang personel Kepolisian Berkuda Kanada (RCMP). Pemukulan terjadi di Fort McMurray, Alberta, pada 10 Maret.
Komisioner RCMP Brenda Lucki mengatakan bahwa "rasisme sistem merupakan bagian dari setiap institusi," termasuk jajaran kepolisian yang dipimpinnya.
"Sepanjang sejarah negara ini, kita tidak selalu memperlakukan masyarakat adat secara adil," ucap Lucki dalam sebuah pernyataan tertulis, dilansir dari BBC, Sabtu 13 Juni 2020.
Sebelum video pemukulan dirilis ke publik, sebuah divisi lokal RCMP mengatakan bahwa tindakan polisi terhadap Adam "masuk akal."
Insiden dimulai saat seorang petugas RCMP mendekati Adam dan istrinya atas masalah pelat nomor yang sudah melewati masa berlaku. Dalam video berdurasi hampir 12 menit, Adam terlihat berselisih paham dengan polisi.
"Saya kesal karena selalu diganggu RCMP," sebut Adam dalam video itu.
Adam dan seorang polisi terus berdebat dengan menggunakan kata-kata kasar. Saat video memasuki durasi 04.45, seorang polisi berusaha menahan istri Adam, dengan memelintir kedua tangannya ke bagian punggung.
Tidak terima, Adam berteriak, "jangan libatkan istri saya" sembari mendorong seorang polisi. Bala bantuan dipanggil, dan polisi mulai menahan Adam. Adam berteriak, "jangan sentuh saya" dengan menggunakan kata kasar.
Satu polisi lainnya kemudian berlari ke arah Adam, menjatuhkannya, dan memukulinya berulang kali sembari berteriak: "Jangan melawan!"
Insiden itu kini tengah diinvestigasi Tim Respons Insiden Serius Akberta. Tim tersebut biasa menangani insiden korban luka yang melibatkan polisi.
Seruan mengakhiri kekerasan polisi terus menggema di Kanada dalam beberapa pekan terakhir. Seruan itu mulai terdengar lagi di Kanada usai meletusnya gelombang aksi unjuk rasa memicu kematian pria kulit hitam George Floyd di Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News