Tak lama setelah gencatan senjata berakhir, Rusia melancarkan pengeboman di Ukraina timur yang menewaskan setidaknya satu orang. Korban diketahui sebagai pria berusia 50 tahun di wilayah Kharkiv.
Sebagian besar umat Kristen Ortodoks Ukraina secara tradisional merayakan Natal pada 7 Januari, seperti halnya umat Kristen Ortodoks di Rusia. Tapi tahun ini, Gereja Ortodoks Ukraina, yang terbesar di negara itu, mengizinkan perayaan Natal pada tanggal 25 Desember.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kremlin mengatakan bahwa Moskow akan meneruskan "operasi militer khusus" di Ukraina. Ukraina dan mitra Barat menyebut operasi tersebut sebagai sebuah invasi dan agresi tak berdasar untuk merebut wilayah.
"Tugas yang ditetapkan presiden (Putin) untuk operasi militer khusus akan tetap terpenuhi," kata kantor berita negara Rusia TASS, mengutip wakil kepala staf pertama Putin, Sergei Kiriyenko.
"Dan pasti akan tercapai kemenangan," sambungnya.
Baca: Putin Puji Gereja Ortodoks yang Mendukung Pasukan Rusia di Ukraina
Sejauh ini belum terlihat ada tanda-tanda perang Rusia di Ukraina akan berakhir, yang kini sudah memasuki bulan ke-11. Perang ini telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang terlantar, dan mengubah kota-kota Ukraina menjadi puing.
Selain di Kharkiv, sejumlah pejabat Ukraina melaporkan adanya serangan terbaru Rusia di daerah Donbas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id