Vaksin covid-19 keluaran Sinovac yang masih dalam uji Fase Tiga di Brasil. Foto: AFP
Vaksin covid-19 keluaran Sinovac yang masih dalam uji Fase Tiga di Brasil. Foto: AFP

Brasil Tuduh Tiongkok Tak Transparan untuk Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac

Fajar Nugraha • 16 Desember 2020 06:22
Sao Paulo: Regulator kesehatan Brasil Anvisa mengatakan bahwa otoritas kesehatan Tiongkok tidak transparan dalam otorisasi vaksin covid-19 untuk penggunaan darurat. Selama ini, Presiden Brasil Jair Bolsonaro dikenal tidak mempercayai vaksin CoronaVac dari yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd.
 
Pernyataan terbaru dari Anvisa ini selanjutnya dapat mengobarkan ketegangan politik di negara Amerika Selatan tersebut. Otorisasi penggunaan vaksin covid-19 di Brasil kental sekali aroma politik antara Bolsonaro dengan lawannya.
 
Gubernur Sao Paulo Joao Doria, yang menjadi musuh Bolsonaro mengatakan, negara bagian itu diperkirakan akan mulai memvaksinasi warganya pada Januari. Meskipun negara bagian terpadat di Brasil tidak akan dapat menggunakan CoronaVac sampai disetujui oleh Anvisa.

"Brasil adalah pemimpin internasional dalam proses evaluasi untuk CoronaVac," kata Anvisa dalam sebuah pernyataan di situsnya, seperti dikutip AFP, Rabu 16 Desember 2020.
 
“Vaksin tersebut telah mendapat izin penggunaan darurat di Tiongkok sejak Juni tahun ini. Kriteria Tiongkok untuk memberikan otorisasi penggunaan darurat tidak transparan. Dan tidak ada informasi yang tersedia tentang kriteria yang saat ini digunakan oleh otoritas Tiongkok untuk membuat keputusan ini,” jelas Anvisa.
 
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mengatakan, pada Selasa bahwa Tiongkok telah "sangat mementingkan" keamanan dan kemanjuran vaksinnya.
 
Sementara regulator kesehatan Brasil telah lama bersikap apolitis, Bolsonaro telah mengumpulkan massa untuk mendukungnya dalam beberapa bulan terakhir. Tingkah Bolsonaro memicu kekhawatiran di kalangan profesional kesehatan bahwa keputusannya mungkin dipengaruhi oleh pertimbangan politik.
 
Setidaknya puluhan ribu orang telah menggunakan vaksin Sinovac dalam program penggunaan darurat Tiongkok, yang secara resmi diluncurkan pada bulan Juli, yang menargetkan kelompok terbatas orang-orang berisiko tinggi.
 
Negeri Tirai Bambu belum membuat perincian publik tentang bagaimana menentukan apakah vaksin virus korona memenuhi syarat untuk penggunaan darurat. Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok belum memberikan komentar mengenai hal ini.
 
Seorang perwakilan Sinovac menolak berkomentar tetapi merujuk pada konferensi pers pada Oktober di mana seorang pejabat kesehatan mengatakan inokulasi darurat diluncurkan setelah tinjauan ketat dan sesuai dengan hukum Tiongkok dan aturan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
 
“Vaksin ini menunjukkan pembacaan keamanan dan imunogenisitas yang sangat baik dalam uji klinis Fase 1 dan Fase 2,” kata pejabat tersebut pada saat itu.
 
CoronaVac sedang menjalani pengujian Tahap 3 di Sao Paulo. Uji klinis juga dilakukan di Indonesia bersama Bio Farma.
 
Sementara Gubernur Doria mengatakan sebelumnya pada Senin bahwa data kemanjuran akan dirilis pada 23 Desember, delapan hari lebih lambat dari yang direncanakan. Pengumuman dilakukan untuk memungkinkan ukuran sampel yang lebih besar dan analisis yang lebih lengkap.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(OGI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan