Vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan skema Covax telah dimulai di benua Afrika hampir sepekan lalu. Dua negara pertama yang menggunakan vaksin dari Covax adalah Ghana dan Pantai Gading.
Dari sana, program vaksinasi Covax berlanjut ke 18 negara lainnya, yang sebagian besar berada di benua Afrika.
Baca: Benua Afrika Memulai Vaksinasi Covid-19 via Skema Covax
"Pekan depan, Covax berencana menyalurkan 14,4 juta dosis vaksin Covid-19 ke 31 negara lain," kata Tedros dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, dilansir dari laman Xinhua pada Sabtu, 6 Maret 2021.
Meski penyaluran vaksin terus berjalan melalui Covax, Tedros menyebut angkanya masih relatif rendah, hanya sekitar dua hingga tiga persen dari total populasi negara-negara sasaran.
Tedros mengatakan WHO sedang berkoordinasi berbagai perusahaan agar produksi vaksin dapat dipercepat demi menambah pasokan Covax. WHO juga meminta perusahaan yang mempunyai kelebihan pasokan untuk segera berkontribusi terhadap skema tersebut.
Ia juga mendorong beberapa perusahaan untuk membuka transfer teknologi dan lisensi paten agar produksi vaksin dapat terus ditingkatkan.
"Contoh baik dari pendekatan ini adalah AstraZeneca, yang telah mentransfer teknologi vaksin mereka ke SKBio di Korea dan Serum Institute of India. Keduanya kini bisa memproduksi vaksin AstraZeneca untuk Covax," sebut Tedros.
Tujuan utama Covax adalah memastikan semua negara mendapat akses vaksin Covid-19. Target utama Covax adalah menyalurkan dua miliar dosis vaksin Covid-19 hingga akhir tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News