Media lokal Turki, DHA, melaporkan bahwa pesawat pemerintah delegasi Rusia telah mendarat di Bandara Istanbul pada Senin, 28 Maret.
Pembicaraan tatap muka antara kedua pihak dijadwalkan berlangsung Selasa ini, 29 Maret 2022, dan Rabu besok.
Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya menyampaikan bahwa Ukraina dapat menjadi negara berstatus non-nuklir demi mengakhiri perang dengan Rusia.
Ia juga mengatakan Ukraina mungkin saja bersedia menerima kompromi terkait dua wilayah separatis di timur negaranya, dan di waktu bersamaan menawarkan jaminan keamanan kepada Rusia demi mencapai perdamaian sesegera mungkin.
Zelensky berulang kali mengatakan bahwa pertemuan tatap muka dengan pemimpin Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin, merupakan cara tercepat untuk mengakhiri perang.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Senin kemarin mengatakan, kedua presiden bisa saja bertemu, tetapi setelah elemen kunci dari perjanjian Rusia-Ukraina berhasil dinegosiasikan.
Empat putaran dialog damai sebelumnya, yang diadakan secara tatap muka dan konferensi video, gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, ribuan orang dinyatakan tewas dan lebih dari 10 juta warga Ukraina mengungsi dari rumah mereka masing-masing.
Berperan sebagai tuan rumah, Turki -- yang merupakan anggota NATO -- memiliki hubungan dekat dengan Ukraina dan Rusia. Sebelumnya pada awal bulan ini, Turki telah memimpin pertemuan antara Menlu dari kedua negara. (Kaylina Ivani)
Baca: Kepada Erdogan, Putin Sebutkan Tuntutan Rusia untuk Ukraina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
