Bendera negara-negara G7. (AFP)
Bendera negara-negara G7. (AFP)

Apa Itu G7? Kelompok Tujuh Negara Paling Berpengaruh di Dunia

Riza Aslam Khaeron • 13 November 2024 16:02
Jakarta: Group of Seven, atau G7, adalah forum antar-pemerintah yang terdiri dari tujuh negara industri maju dengan perekonomian terbesar dan paling berpengaruh di dunia, yaitu Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
 
Negara-negara ini memiliki kekuatan ekonomi dan politik yang signifikan, yang memungkinkan mereka untuk mempengaruhi kebijakan global dan menetapkan standar internasional.
 
Selain itu, Uni Eropa juga berpartisipasi sebagai anggota tidak resmi. Uni Eropa diwakili oleh Presiden Dewan Eropa dan Presiden Komisi Eropa, yang terlibat aktif dalam pembahasan kebijakan global di forum G7.

G7 dibentuk dengan tujuan untuk membahas dan mengoordinasikan kebijakan ekonomi dan politik global, khususnya dalam menghadapi tantangan-tantangan dunia seperti perdagangan, keamanan, ekonomi, dan perubahan iklim.
 

Sejarah Pembentukan G7

G7 bermula dari pertemuan informal para menteri keuangan pada tahun 1973, yang kemudian dikenal sebagai "Library Group."
 
Pertemuan ini dipimpin oleh Menteri Keuangan Amerika Serikat, George Shultz, di Washington, D.C. Seiring berjalannya waktu, kelompok ini berkembang menjadi forum resmi yang berfungsi untuk memfasilitasi kerjasama ekonomi antar negara maju.
 
Pertemuan pertama G6, cikal bakal G7, diselenggarakan pada tahun 1975 di Prancis dan dihadiri oleh negara-negara pendiri, yaitu AS, Prancis, Inggris, Jerman, Jepang, dan Italia. Kanada kemudian bergabung pada tahun 1976, membentuk G7 seperti yang kita kenal sekarang.
 

Tujuan dan Fokus Utama

G7 didirikan dengan tujuan utama mengoordinasikan kebijakan ekonomi global di antara negara-negara maju, mempromosikan perdagangan bebas, serta menanggulangi tantangan ekonomi seperti inflasi, pengangguran, dan ketidakstabilan pasar.
 
Fokus lainnya adalah menghadapi masalah politik dan keamanan internasional yang berdampak pada stabilitas dunia. Dalam perkembangannya, agenda G7 juga mencakup isu-isu keamanan internasional, hak asasi manusia, dan perubahan iklim.
 
Setiap tahunnya, para pemimpin negara anggota G7 bertemu untuk membahas masalah-masalah dunia yang paling mendesak, termasuk krisis ekonomi, perubahan iklim, perang, serta isu-isu keamanan global lainnya.
 
Pertemuan ini sering kali menghasilkan komitmen bersama, seperti peningkatan bantuan untuk negara-negara berkembang, investasi dalam teknologi hijau, dan upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
 
Selain pertemuan tahunan, para menteri keuangan G7 juga melakukan pertemuan sepanjang tahun untuk membahas kebijakan ekonomi yang relevan, termasuk stabilitas pasar keuangan dan isu-isu moneter lainnya.
 
Pada tahun 2024, G7 diadakan di Italia dengan fokus utama pada perubahan iklim, pemulihan ekonomi pasca-COVID-19, dan perang di Ukraina.
 

Pengaruh dan Kritik

Meskipun G7 tidak memiliki struktur resmi atau sekretariat permanen, kelompok ini tetap memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah kebijakan global, khususnya dalam sektor ekonomi dan keamanan.
 
G7 sering kali menjadi wadah untuk menetapkan standar dan inisiatif yang berdampak luas, seperti aturan perpajakan internasional dan kebijakan perubahan iklim.
 
Banyak inisiatif global seperti pengentasan HIV/AIDS, bantuan keuangan untuk negara-negara berkembang, dan perjanjian iklim Paris pada tahun 2015, yang diinisiasi oleh negara-negara anggota G7.
 
Namun, G7 sering dikritik karena dianggap tidak representatif secara global. Dengan hanya terdiri dari negara-negara maju, banyak yang berpendapat bahwa kelompok ini mengabaikan suara dari negara-negara berkembang dan ekonomi besar lainnya, seperti Tiongkok dan India.
 
Selain itu, G7 juga dianggap kurang efektif dalam menangani beberapa krisis dunia, karena perbedaan kepentingan politik antar anggotanya.
 

Dinamika Anggota dan Masa Depan G7

G7 awalnya dikenal sebagai G8 setelah Rusia bergabung pada tahun 1997. Namun, keanggotaan Rusia ditangguhkan pada tahun 2014 akibat aneksasi Krimea yang menimbulkan ketegangan geopolitik dan dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi yang dijunjung oleh G7.
 
Sejak itu, kelompok ini kembali menjadi G7. Terkadang, beberapa negara diundang sebagai pengamat atau peserta tambahan dalam pertemuan puncak G7, seperti Australia, Korea Selatan, dan India.
 
Seiring dengan meningkatnya tantangan global dan munculnya kekuatan ekonomi baru, masa depan G7 terus dipertanyakan.
 
Beberapa pihak menyarankan agar G7 diperluas dengan melibatkan lebih banyak negara agar lebih mencerminkan situasi ekonomi dan politik dunia saat ini.
 
Meskipun demikian, G7 tetap menjadi forum utama yang berperan dalam menetapkan agenda ekonomi global dan menghadapi tantangan internasional yang kompleks.
 
Baca Juga:
Israel Larang UNRWA Beroperasi, G7: Situasi Kemanusiaan di Gaza Bisa Hancur
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan