Springfield: Mantan presiden Amerika Serikat dan capres dari Partai Republik Donald Trump bertekad melakukan deportasi massal imigran Haiti dari kota Springfield di Ohio, meski mayoritas dari mereka berada di Negeri Paman Sam secara legal.
Sejak beberapa hari terakhir, Kota Springfield menjadi pusat pusaran media sosial setelah para agitator sayap kanan mengaitkan klaim palsu bahwa para imigran Haiti memakan hewan peliharaan.
"Di Springfield, Ohio, 20.000 imigran ilegal Haiti telah menyerbu kota berpenduduk 58.000 orang, menghancurkan cara hidup mereka. Mereka telah menghancurkan tempat itu," kata Trump dalam konferensi pers di lapangan golfnya di Los Angeles.
"Orang-orang tidak suka membicarakannya. Bahkan kota itu tidak suka membicarakannya, karena kedengarannya sangat buruk bagi kota itu. Mereka tinggal di sana selama bertahun-tahun. Tempat itu luar biasa. Aman. Bagus. Sekarang ada 20.000 (imigran), dan saya benar-benar mendengar hari ini jumlahnya menjadi 32.000 orang,” sambungnya.
Ia kemudian menambahkan: "Kami akan melakukan deportasi besar-besaran dari Springfield, Ohio, deportasi besar-besaran. Kami akan mengeluarkan orang-orang ini. Kami akan membawa mereka kembali ke Venezuela," menyebut negara yang salah dari sebagian besar imigran itu berasal.
Melansir dari Malay Mail, Sabtu, 14 September 2024, mayoritas dari 15.000 imigran Haiti di Springfield berada di sana secara legal. Janji Trump yang sudah lama untuk melakukan deportasi massal biasanya merujuk pada mereka yang berada di negara itu secara ilegal.
Trump tidak mengulangi pernyataan yang dibuatnya selama debat presiden pada Selasa lalu dengan Wakil Presiden Kamala Harris, bahwa imigran di Springfield memakan anjing dan kucing. Klaim kontroversial itu telah banyak dikritik sejumlah pihak.
Dua sekolah dasar dievakuasi dan satu sekolah menengah pertama di Springfield ditutup pada hari Jumat setelah ancaman bom anonim dilontarkan terhadap komunitas tersebut untuk hari kedua berturut-turut, menurut ABC News.
Imigran Haiti
Di Gedung Putih, Presiden Joe Biden mendesak serangan terhadap komunitas Haiti dihentikan.
"Itu salah. Ini harus dihentikan — apa yang dia (Trump) lakukan. Ini harus dihentikan," tegas Biden.
Pemerintahan Biden memperluas Status Perlindungan Sementara kepada ratusan ribu warga Haiti di Amerika Serikat pada bulan Juni, sebuah program yang telah berlangsung puluhan tahun yang melindungi imigran legal dari deportasi dan memberi mereka izin kerja.
Perang geng di Haiti telah menyebabkan lebih dari setengah juta orang mengungsi dan hampir lima juta orang menghadapi kerawanan pangan yang parah.
Trump telah mengutip ketegangan di Springfield sebagai contoh lain dari perlunya kebijakan imigrasi garis keras. Masuknya warga Haiti telah meningkatkan ekonomi, tetapi juga membebani layanan sosial.
Para pemimpin komunitas Haiti di seluruh Amerika Serikat mengatakan pernyataan Trump dapat membahayakan nyawa dan semakin mengobarkan ketegangan di Springfield.
"Kami butuh bantuan, bukan kebencian," kata Wali Kota Springfield, Rob Rue, kepada ABC News.
Baca juga: Harris Sebut Proyek 2025 Berbahaya, Trump: Saya Tidak Terlibat di Dalamnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di