Mapuche merupakan sekelompok penduduk asli Chile Selatan-Tengah dan Argentina Barat Daya yang termasuk bagian dari Patagonia. Mereka terkenal sebagai pejuang selama 350 tahun saat melawan Spanyol yang menguasai Chili di abad ke-16 hingga 18.
Dilansir dari AFP, Senin, 11 Oktober 2021, sekitar seribu aktivis Mapuche yang mengenakan ponco dan ikat kepala tradisional dan memainkan drum seremonial menuntut hak otonomi.
Chile telah lama dituduh melakukan diskriminasi terhadap etnis pribumi terbesar di negara yang terletak di Amerika Selatan ini. Mapuche terpinggirkan di antara 19,12 juta total populasi Chile.
Petugas keamanan berusaha membubarkan protes dengan menembakkan meriam air dan gas air mata. Para pengunjuk rasa membalas dengan pukulan tongkat dan lemparan batu dalam konfrontasi yang berlangsung sekitar 40 menit.
"Sebuah kelompok terus menyerang polisi," kata Kepala Polisi Wilayah Metropolitan Santiago, Enrique Monras Alvarez.
Baca: Warga Chile Sepakat Ubah Konstitusi Negara
Rekaman kamera yang dipasang di tubuh polisi menunjukkan seorang pengacara Ombudsman, Denisse Cortes, berjalan untuk berbicara dengan petugas. Pada momen itu, ia terkena serangan rudal. Pria berusia 43 tahun itu pun langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Sayangnya, pasien meninggal pada sore hari," ujar pihak rumah sakit.
Menteri Dalam Negeri Chile, Rodrigo Delgado, mengatakan bahwa kantor Kejaksaan Santiago telah membuka penyelidikan atas bentrokan yang terjadi selama aksi protes. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News