Radev, yang meraih 49 persen suara di pemilu Bulgaria putaran pertama, menghadapi akademisi Anastas Gerdjikov yang sama-sama tidak dapat mengamankan mayoritas suara.
Walau Radev adalah politikus terpopuler di Bulgaria, negara tersebut dipenuhi berbagai partai politik yang gagal menyuguhkan pemerintahan stabil dalam upaya memberantas korupsi di tengah pandemi Covid-19.
Jika Radev keluar sebagai pemenang, Bulgaria mungkin dapat bergerak menuju periode stabilitas politik. Kini, gerakan Kami Melanjutkan Perubahan berharap dapat menemukan mitra koalisi dalam mengakhiri kebuntuan politik yang telah berlangsung di Bulgaria dalam enam bulan terakhir.
Baca: Berusaha Akhiri Kebuntuan, Bulgaria Gelar Pemilu Ketiga di Tahun 2021
Sementara itu Gerdjikov, yang berprofesi sebagai rektor dari University of Sofia, didukung oleh partai GERB milik mantan perdana menteri Boyko Borisov. Dalam pemilu akhir pekan kemarin, GERB berhasil mendapat suara yang cukup signifikan.
Gerdjikov juga berpotensi meraup suara dari kelompok minoritas etnis Turki di Bulgaria, yang berjumlah sekitar 9 persen dari total populasi tujuh juta jiwa.
Partai etnis Turki, MRF, telah bersekutu dengan GERB dan tidak diajak dalam perundingan koalisi bersama gerakan Kami Melanjutkan Perubahan.
Sejumlah analis menilai banyaknya warga Bulgaria yang bersikap apatis akan membuat Radev semakin sulit meraih kemenangan. Dalam pemilu Bulgaria putaran pertama akhir pekan kemarin, hanya 40 persen dari pemilih terdaftar yang menggunakan hak suara mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
