KBRI Helsinki membuka kelas Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing atau BIPA pada Senin, 27 September 2021. (KBRI Helsinki)
KBRI Helsinki membuka kelas Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing atau BIPA pada Senin, 27 September 2021. (KBRI Helsinki)

KBRI Helsinki Buka Kelas Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing

Willy Haryono • 28 September 2021 19:04
Helsinki: Dalam upaya meningkatkan hubungan people to people (p2p) antara Indonesia dan Finlandia, KBRI Helsinki bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia menyelenggarakan kursus "Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing" (BIPA) bagi masyarakat Finlandia. Kelas ini resmi dimulai pada Senin, 27 September, dan akan berlangsung hingga 17 Desember 2021.
 
Pada periode ini, dibuka tiga kelas kursus BIPA dengan tingkat berbeda untuk mengakomodasi kebutuhan dan permintaan para pemelajar. Tingkatan tersebut adalah pemula, menengah dan mahir.
 
Berdasarkan keterangan di situs Kemenlu RI, Selasa, 28 September 2021, kelas pemula akan dilaksanakan setiap hari Rabu dan Jumat, sementara tingkat menengah setiap Selasa dan Kamis. Selain belajar Bahasa Indonesia, para peserta juga akan mempelajari budaya nusantara.

Sesi pembukaan pada 27 September diikuti 40 peserta, yang dilanjutkan kelas pertama bagi level mahir. Diharapkan kelas BIPA di Finlandia dapat membuat para peserta memiliki rasa cinta terhadap Indonesia, yang nantinya akan turut memperkuat hubungan kedua negara.
 
Selain di Finlandia, kelas BIPA juga dibuka di sejumlah negara sahabat Indonesia.
 
Merespons tren positif masyarakat global terhadap Bahasa Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membuka program pengiriman guru BIPA sejak 2016 ke setidaknya 42 negara, termasuk India.
 
Riza Sukma, salah satu staf Kemendikbud, mendapat kesempatan menjadi guru Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di India. Menurutnya, menjadi guru BIPA bukan perkara mudah.
 
"Ini sebuah tantangan bagi saya. Kenapa? Karena saya harus menyampaikan materi dalam bahasa kita ke orang asing agar mereka paham. Pemahaman Bahasa Indonesia saya harus tinggi," kata Riza saat ditemui Medcom.id di KBRI New Delhi pada Agustus 2019.
 
"Bagi orang asing, terutama yang pemula, mereka sama sekali tidak mengerti Bahasa Indonesia. Untuk itu diperlukan kreativitas dari pengajar," lanjutnya.
 
Baca:  Nadiem: Pengajar BIPA adalah Duta Bangsa

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan