Terakhir kalinya Xi Jinping berada di Eropa adalah saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Italia di tahun 2019.
Hari ini, Xi dijadwalkan menemui Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal di Paris. Sementara pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen dijadwalkan berlangsung pada hari Senin.
Menurut laporan dari Istana Élysée di Paris dan dikutip Premium Times, pembicaraan Xi dan petinggi Prancis akan berfokus pada perang di Ukraina, situasi di Timur Tengah, serta kerja sama ekonomi dan perlindungan iklim.
Macron mengatakan sebelum kunjungan Xi bahwa segala sesuatu harus dilakukan untuk melibatkan Tiongkok dalam isu-isu utama global.
"Sebagai warga Eropa, kami berharap negara ini akan berupaya mewujudkan stabilitas tatanan internasional," kata Macron kala itu.
Setelah dari Prancis, Xi yang berusia 70 tahun akan melanjutkan kunjungannya ke Serbia dan Hongaria.
Serbia memelihara hubungan dekat dengan Tiongkok dan merupakan anggota Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI), di mana Beijing menginvestasikan miliaran dolar untuk rute transportasi dan pelabuhan di seluruh dunia, khususnya di negara-negara Selatan.
Pemerintahan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán juga dianggap ramah terhadap Tiongkok. Hongaria adalah salah satu dari sedikit negara Uni Eropa yang menjadi anggota Inisiatif Sabuk dan Jalan.
Baca juga: Setelah Jerman, Kini Italia Coba Tinggalkan Belt and Road Tiongkok
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
