Kematian Saleh al-Arouri dikhawatirkan dapat semakin meningkatkan intensitas perang Israel-Hamas di Gaza, dan berisiko memperluas konflik tersebut di Timur Tengah.
"Sekretaris Jenderal mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan mengambil langkah-langkah mendesak untuk meredakan ketegangan di wilayah tersebut," kata juru bicara PBB Florencia Soto Nino dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari Anadolu Agency pada Rabu, 3 Januari 2024.
PBB juga mengimbau seluruh anggota komunitas internasional untuk berupaya mencegah eskalasi situasi. Selain itu, semua pihak diharapkan menghindari tindakan gegabah yang dapat memicu kekerasan lebih lanjut.
Baca juga: Iran Kutuk Serangan Israel yang Tewaskan Pemimpin Hamas di Lebanon
Serangan Israel di di kantor Hamas di Mecherfeh, selatan Beirut telah menewaskan Saleh al-Arouri. Total enam orang tewas dalam serangan tersebut. Hamas telah mengkonfirmasi kematian Saleh al-Arouri serta dua komandan dari sayap bersenjatanya, Brigade Qassam.
Saleh al-Arouri merupakan pemimpin Hamas paling senior yang tewas oleh Israel sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. Ketegangan meningkat di perbatasan antara Lebanon dan Israel sejak saat itu.
Pertempuran paling mematikan antara Israel dan Hizbullah asal Lebanon pernah terjadi di tahun 2006.
Sementara itu, otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa 22.185 warga Palestina telah terbunuh dan 57.035 lainnya terluka dalam serangan Israel. Sementara di kubu Israel, angka kematian dalam serangan Israel mencapai sekitar 1.200. (Atika Pusagawanti)
Baca juga: Siapa Pemimpin Hamas Saleh al-Arouri yang Dibunuh di Lebanon?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
