Ia juga menegaskan kembali bahwa setiap transfer senjata dari Korea Utara ke Rusia akan melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB).
"Kami akan memantau apa yang terjadi, dan tidak akan ragu mengambil tindakan untuk meminta pertanggungjawaban mereka jika diperlukan," kata Miller dalam konferensi pers harian ketika ditanya tentang potensi kesepakatan senjata antara Pyongyang dan Moskow.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat ini sedang melakukan kunjungan ke Rusia, di mana ia diperkirakan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu, 13 September 2023.
Jung Pak, wakil utusan khusus AS untuk Korea Utara, mengatakan pada hari Senin kemarin bahwa pertemuan Kim-Putin mungkin merupakan "langkah terakhir" sebelum kedua negara tersebut menandatangani perjanjian senjata.
Baca juga: Siapa Saja Pejabat yang Dampingi Kim Jong-un ke Rusia?
Pelanggaran Resolusi DK PBB
Miller menggarisbawahi bahwa perdagangan senjata apa pun dengan Korea Utara merupakan pelanggaran terhadap berbagai resolusi DK PBB."Kami sudah sangat jelas mengenai posisi kami, yaitu bahwa setiap transfer senjata dari Korea Utara ke Rusia akan melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB," ucapnya, mengutip dari laman Yonhap.
Para pejabat Rusia sebelumnya mengatakan bahwa Rusia mungkin bersedia membahas pencabutan sanksi yang saat ini dikenakan terhadap Korea Utara dengan Pyongyang jika diperlukan. Tampaknya yang dibicarakan itu mengacu pada sanksi DK PBB.
Miller mengatakan "tidak" ketika ditanya apakah Rusia dapat secara sepihak mencabut sanksi DK PBB terhadap Korea Utara. "Rusia tidak bisa mengambil tindakan sepihak terkait Dewan Keamanan PBB," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News